Cerita Penggali Kubur di TPU Tegal Alur, Senang Bisa Bantu yang Berduka, Repotnya Kalau Hujan Kena Banjir dan Licin

Kamis 04 Feb 2021, 17:42 WIB
Andri, penggali kubur di TPU Tegal Alur. (pandi)

Andri, penggali kubur di TPU Tegal Alur. (pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jumlah korban meninggal akibat penularan covid-19 terus meningkat meskipun tingkat kesembuhan juga meningkat.

Semua unsur yang ada di Indonesia bersatu untuk memutus rantai penyebaran virus itu. Tak hanya tenaga medis yang menjadi garda paling depan, garda paling belakang yaitu tukang gali kubur turut berjibaku untuk memastikan pemakaman pasien covid-19 dilakukan dengan baik.

Salah satu penggali kubur Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Andri (34) mengatakan, jam kerja selama masa pendemi ini jadi bertambah.

Baca juga: Korban Meninggal Akibat Covid-19 Meningkat, TPU Bambu Apus Tambah Puluhan Penggali Kubur

"Kerja, sih, biasa jam 00.07 sampe jam 00.04 sore, cuma pas ada pandemi ini lebih bertambah kita jam kerjanya," kata Andri ditemui saat sedang bekerja di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (04/02).

Nur Ikhsan, penggali kubur di TPU Tegal Alur. (pandi)

Andri mengatakan, semenjak ada protokol pemakaman bagi pasien Covid-19, ia harus bekerja lebih ekstra untuk membantu proses pemakaman. "Kemungkinan bisa jam 9 (malam),"imbuhnya.

Meskipun terjadi penambahan jam kerja, Andri mengaku merasa senang karena bisa membantu keluarga pasien Covid-19 yang berduka dalam pemakaman jenazah.

Baca juga: Soal Pengajuan Anggaran Untuk Penggali Kubur Jenazah Covid-19, Kepala Seksi Pemakaman Tangsel Anggap di Luar Perkiraan

Pria yang sudah 6 tahun bekerja sebagai tukang gali kubur di TPU Tegal Alur itu mengaku meski bekerja lebih ekstra, tetapi ada hasil yang didapat yaitu penambahan pesangon. "Ada, dari Pemda udah dikasih," aku Andri.

Banyak suka duka yang sudah dilewati Andri selama menjadi tukang gali kubur, sukanya yaitu ia bisa berbaur dengan banyak teman dan kenal satu sama lain.

Menurut dia, repotnuya kalau penguburan kaya musim hujan, pertama makam banjir dan licin.

"Dukanya kalo penguburan kaya musim hujan begini, pertama makam banjir, terus di lubang makam Covid kita juga lebih susah gitu akses jalannya karena bawa peti juga berat itu medannya gini. Biasa kita 2 jam setengah udah beres kalo banjir gini kita bisa lama," papar Andri.

Baca juga: Untuk Pembayaran Upah, Penggali Kubur Covid-19 di Tangsel Minta Harian, Dinas Pemakaman: Pasti Dibayar

Hal serupa juga disampaikan oleh Nur Ikhsan (42), ia mengatakan bahwa semenjak adanya pandemi corona jam kerja menjadi lebih ekstra.

"Kalo jam kerja kita biasa ya dari jam setengah 8 sampe jam 4 tapi lagi ada Covid begini nggak menentu tergantung abis covid ini kadang pulang malem jam 9 kalo lagi sedikit covid jam 5an lah," ucapnya

Pria yang biasa disapa ikhsan ini mengatakan meski ada penambahan jam kerja, dirinya juga mendapatkan tambahan uang saku. "Nambahnya paling 200-250 lah," 
kata Ikhsan.

Baca juga: Hadeuh, Pembayaran Upah Penggali Kubur Covid-19 di Tangsel Diubah, dari Harian Jadi Mingguan

Berita Terkait

News Update