Parto mengungkapkan, kelenteng Da Bo Gong sempat tutup selama 3 bulan pada awal pandemi Covid-19.
"Saat pandemi dulu sempat tutup selama 3 bulan setelah itu bertahap, mulai buka tanggal 4 Juni ya sampe sekarang dengan menerapkan protokol dan kapasitas 50 persen," terangnya.
Kelenteng Da Bo Gong sendiri berdiri sejak Tahun 1650. Nama Da Bo Gong yang berarti dewa tanah. Kelenteng ini dibaktikan untuk Dewa Da Bo Gong.
Baca juga: Perjuangan Panjang YLKTI untuk Kebebasan Perayaan Imlek
Namun, Vihara ini bisa dibilang adalah kelenteng kombinasi dari bermacam kepercayaan karena peziarah dari berbagai latar belakang Agama datang ke sini, seperti Konghucu, Taois, Buddha, bahkan Islam.
Karena dalam kelenteng tersebut, terdapat makam Embah Said Areli Dato Kumbang dan istrinya, Ibu Enneng yang merupakan tokoh penyebar agama Islam. (yono/tri)