ADVERTISEMENT

Pilgub Banten 2022 Dinilai Berpotensi Jadi Ajang Borong Parpol

Minggu, 31 Januari 2021 16:01 WIB

Share
Pilgub Banten 2022 Dinilai Berpotensi Jadi Ajang Borong Parpol

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Fenomena borong Parta Politik (Parpol) sudah sering terjadi di beberapa Pemilimihan Kepala Daerah di Provinsi Banten. Terbaru ialah pada Pilkada 2020.

Pada Pilkada 2020 kemarin, beberapa petahana melakukan borong partai dengan alasan faktor kesamaan persepsi dan tujuan. Namun di balik itu semua, tentu ada kesepatakan di bawah meja yang tidak bisa dijelaskan.

Hal tersebut juga kemungkinan besar akan terjadi kembali pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2022 mendatang. Selain pembiayaan yang dilakukan oleh para cukong, ambisi besar mendapat kekuasaan juga bisa dilakukan lewat borong partai.

"Saya belum bisa melihat dan memastikan koalisi yang terbangun nanti seperti apa pada Pilgub Banten 2022, karena peta politik di Banten masih berpotensi adanya sistem borong Parpol," kata pengamat politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Serang Ihsan Ahmad, kemarin.

Baca juga: Ray Rangkuti: Person Lebih Baik Dari Menteri Sebelumnya, Tapi Komposisi Parpol Tetap Sama

Pengajar di Fisip Untirta ini menganalisa, fenomena itu sangat susah dihindari di Banten, sebab untuk menutupi cost Pilkada itu tidak sedikit, sementara setiap Parpol diduga tidak ada yang mampu untuk membiayainya secara mandiri.

"Makanya kemudian ia mencari pemilik modal, termasuk ada juga yang posisinya menunggu tawaran koalisi, asal deal-dealan cocok, siap bergabung," ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Ihsan, saat ini yang pasti perlu diperingatkan ke masyarakat itu tidak menjadikan proses kontestasi Pilgub Banten 2022 nanti itu sebagai ajang mencari nafkah atau menukar suatu perubahan suara dengan suatu urusan yang receh.

"Masyarakat jangan Pasangan Calon (Paslon) yang didukung oleh partai yg korup," tegasnya.

Baca juga: Persiapan Pilgub Banten 2022, Andika Hazrumy Masih 'Malu-malu'

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT