SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Serang, masyarakat diimbau agar lebih disiplin dan berhati-hati. Jika tidak mempunyai keperluan yang urgen, lebih baik berdiam diri di rumah.
Hal tersebut dikarenakan, tingginya angka yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Serang didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG), yang tanpa menyadari kalau dirinya sudah terpapar virus Covid-19.
"Kasus 2.000 lebih yang positif Covid-19 di Kota Serang itu adalah OTG," kata Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Serang, Muhammad Iqbal, Minggu (31/1/2021).
Baca juga: Sandi Bersama Ariza Tinjau Penambahan Kapasitas Hotel Isolasi Mandiri Pasien OTG Covid-19 di DKI
Iqbal melanjutkan, untuk perawatan pasien OTG, jika tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan di rumah sendiri, pihaknya sudah mempersiapkan RSUD Kota Serang sebagai tempat isolasi.
"Untuk saat ini sudah ada solusi. Kami sudah persiapkan meskipun tempatnya terbatas. Ini untuk pasien OTG saja yang tidak memungkinkan dirawat di rumah karena mungkin banyak sanak saudara," ujarnya.
Diakui Iqbal, pihaknya juga akan mempersiapkan rumah singgah yang terletak di Kecamatan Kasemen untuk dijadikan sebagai tempat isolasi.
"Bahkan juga ada permintaan dari Pemkab Serang untuk rumah singgah itu bisa dikerjasamakan. Artinya, dua pemerintah ini bisa bersama-sama menggunakan rumah singgah tersebut untuk pasien OTG," ungkapnya.
Baca juga: Dari 17 Hotel yang Disiapkan Pemprov DKI, 12 untuk Tenaga Medis dan 5 untuk Isolasi Mandiri
Iqbal mengakui dari sebaran pasien OTG yang tidak terkontrol ini kemudian muncul klaster-klaster baru di Kota Serang, seperti klaster keluarga.
"Klaster keluarga ini muncul karena OTG yang melakukan interaksi aktif dengan anggota keluarga. Setelah dilakukan tes ia diketahui positif, maka anggota keluarganya juga mengikuti," jelasnya. (luthfi/kontributor/ys)