SERANG, POSKOTA.CO.ID - Gabungan Pengusaha dan Pedagang Daging (Gapenda) Provinsi Banten mengaku aneh dengan fenomena tingginya harga daging sapi hidup di Banten.
Pasalnya, ketika harga daging sapi hidup di daerah lain seperti Jakarta turun, sementara untuk di daerah Banten tetap masih tinggi.
"Daging yang masuk ke kita itu tidak sebagus yang di DKI Jakarta. Daging sapi yang masuk ke kita itu kualitasnya nomor dua, sementara yang di DKI Jakarta itu yang paling bagus, nomor satu," kata ketua Gapenda, Aeng Nurzaman, Minggu (31/1/2021).
Baca juga: Kebutuhan Konsumsi Daging Sapi di Banten Capai 32.000 Ton, Semua Dipasok Feedloter
Aeng menambahkan, saat ini harga daging sapi hidup di DKI sudah turun ke harga terendah, sekitar Rp46.000 per kg, sementara di Banten sampai sekarang masih Rp47.700 per kg.
Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar kami, kenapa ini bisa terjadi. Mestinya jika di DKI Jakarta sudah bisa turun, di Banten juga turun.
"Harga Daging sapi di DKI Jakarta itu menjadi acuan kami dalam menetapkan harga di pasaran, karena jujur saja kami tidak bisa menetapkan harga sama dengan DKI, pasti di bawahnya," ujarnya.
Baca juga: Operasi Pasar Daging yang Dilakukan Bulog di Serang Menuai Kecaman
Untuk itu, harapnya, dirinya meminta kepada para perwakilan kami di DPRD Banten agar bisa segera berkoordinasi dengan Feedloter selaku penyuplai daging sapi, karena percuma kami melakukan audiensi jika anggota dewan kami tidak memberikan penekanan kepada Feedloter.
"Karena semua sapi yang disuplay kepada Rumah Potong Hewan (RPH) di Banten ini kan semua pemasoknya dari Feedloter, jadi saya pikir harus ada kordinasi dengan pihak sana," ucapnya. (luthfi/kontributor/ys)