Harmoko, Golkar, Misteri

Sabtu 30 Jan 2021, 07:00 WIB

SELASA malam 19 Januari 2021, di lantai 10 sebuah bangunan di pantai Pluit, Jakarta, kelompok 9 bermasker memperbincangkan rencana perjalanan ke Magelang dan Yogyakarta.

Pagi harinya, Rabu 20 Januari 2021, ketika gerimis di wilayah rest area jalan tol Jakarta-Cikampek, saya melihat Mas Dimas Azisoko Harmoko dan Mbak Icha berjalanan menghampiri saya yang sedang bersama dua sahabat baik, Sucipto dan Suhu Acai Feriyanto.

Saya merasa senang Mas Dimas ikut dalam perjalanan ini. Saat memandang Mas Dimas dan Mbak Icha, tiba-tiba terkilas di benak saya, apa yang pernah ditulis seniman, budayawan, novelis, wartawan Motinggo Busye (almarhum). Pada Februari 1997, Busye menuliskan seperti berikut.

“Orang bilang : Kebesaran Golkar adalah kebesaran Harmoko dan kebesaran Harmoko adalah kebesaran Golkar, satu dan lainnya saling menunjang. Golkar dan Harmoko dapat diibaratkan sebagai ‘suami dan ‘istri’ yang tak mungkin ‘berpisah’, keduanya akan lestari...Bila Golkar akan terus bergairah...., Harmoko hendaknya dijadikan model Ketua Umumnya untuk sepanjang masa,” demikian tulis Busye

.Jumat subuh, 22 Januari 2021, Mas Dimas lewat kontak telepon di sebuah hotel Yogyakarta, mengajak saya ikut ziarah ke makam para Raja-Raja Mataram di Kota Gede, Yogyakarta.

Sore harinya, Mas Dimas mengatakan rencana datang ke Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang. Tapi saya tidak ikut ke kelenteng itu. Mas Dimas datang ke sana bersama Sucipto, Suhu Feriyanto dan Edi Sukmoro.

Setelah kunjungan itu Mas Dimas mengatakan, perjalanan ini terasa ada benang merah yang metafisis. Misteri. (JOS)

Berita Terkait

Itu Burung Siapa?

Sabtu 06 Feb 2021, 07:10 WIB
undefined

Tepo Seliro

Sabtu 13 Feb 2021, 07:00 WIB
undefined

Ketika Banjir di Taman Cipulir Estate

Sabtu 27 Feb 2021, 08:38 WIB
undefined

Tidak Ada yang Ingin Berhenti Dicintai

Sabtu 06 Mar 2021, 07:00 WIB
undefined
News Update