Oleh karena itu, masyarakat mengetahui hal ini, supaya masyarakat mengetahui terkait jadwal vaksinasi ini, Pemprov akan coba mensosialisasikan secara massif kepada masyarakat.
"Kita akan sosialisasi kan untuk masyarakat. Kan tidak bisa sekaligus beres, karena datang vaksinnya juga kan bertahap," ucapnya.
Andika sendiri termasuk kepala daerah yang tidak bisa dilakukan vaksinasi karena pernah mengalami gejala reaktif Covid-19.
Namun meskipun demikian, jika suatu saat ketika melakukan pemeriksaan kondisi imunitas tubuhnya bagus, dan berdasarkan pemeriksaan dokter bisa untuk dilakukan penyuntikan vaksin, dirinya mengaku akan siap.
"Ada beberapa kondisi yang memang tidak boleh divaksin, salah satunya kondisi imunnya menurun. Kalau yang sudah reaktif kan tidak boleh dan tidak bisa dipaksakan juga. Lebih baik kita berikan saja kepada Nakes yang memang lebih berhak," tuturnya. (Luthfi/contributor/win)