Vokasi UI Membuka Program Studi Bisnis Kreatif untuk Jenjang Sarjana Terapan

Kamis 28 Jan 2021, 13:16 WIB
Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Studi Bisnis Kreatif mahasiswa cara memperkenalkan produk. (Ist/humas)

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Studi Bisnis Kreatif mahasiswa cara memperkenalkan produk. (Ist/humas)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Studi Bisnis Kreatif, untuk jenjang Sarjana Terapan (D4) di Semester Ganjil 2021/2020 yang akan datang. 

Menurut Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, pada program studi ini, mahasiswa akan mempelajari mata kuliah dengan metode problem-solving based innovation dan cara mengimplementasikan sebuah proyek bisnis. 

"Lulusan Prodi Bisnis Kreatif diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi perencana inovasi bisnis, konsultan pemetaan potensi, maupun 
pelaku usaha bisnis kreatif berbasis inovasi dan teknologi," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (28/01/2021) siang. 

Baca juga: Mendikbud Bakal Revitalisasi Pendidikan Vokasi Berbasis Industri 4.0

Sigit mengatakan generasi sekarang dapat menciptakan usaha -usaha rintisan yang  mumpuni guna memenuhi kebutuhan industri kreatif,” katanya. 

Sementara Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Dea menambahkan menerapKan kurikulum adalah 70 persen praktik dan 30 persen teori. 

"Para pengajar di program studi tersebut adalah praktisi yang berpengalaman di bidangnya,  sehingga diharapkan para lulusan akan siap memasuki pasar kerja bahkan didorong untuk  menciptakan lapangan pekerjaan," tambahnya. 

Baca juga: Dukung Pengembangan SDM Vokasi, Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Bengkel Politeknik Negeri Sambas

Sedangkan Ketua Program Studi Bisnis Kreatif, Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D. menjelaskan bahwa industri kreatif memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena besarnya peluang pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu yang diperoleh melalui cara mengeksplorasi daya  kreasi dan daya cipta individu/kelompok tersebut. 

“Mahasiswa akan mempelajari cara membentuk  perusahaan rintisan (startup), membangun pasar, menganalisis strategi pemasaran, proses negosiasi, 
sampai dengan menyediakan sumber daya yang memiliki keterampilan tinggi,” kata Deni. 

Baca juga: Gandeng Sektor Industri, Kemenperin Gelar Pendidikan Vokasi Setara D-1

Deni menjelaskan bahwa bisnis perusahaan rintisan pada industri kreatif yang menjadi tren di Indonesia dan  berkembang pesat, serta  banyak diminati kaum milenial.

Startup Ranking mencatat bahwa Indonesia menempati urutan 
ke-lima di dunia dengan jumlah perusahaan rintisan terbanyak, yakni 2.193 perusahaan rintisan pada  2019 setelah Amerika Serikat, India, Inggris Raya, dan Kanada.

Sejak 2016, pemerintah Indonesia  melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mencanangkan program ekonomi kreatif 
dalam berbagai sektor antara lain Pengembang Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fashion, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan Aplikasi. 

Baca juga: Jelang Pergantian Tahun Baru 2021, Polri Imbau Masyarakat Waspada Provokasi

"Mahasiswa akan menempuh pendidikan sarjana terapan selama delapan (8) semester  dan wajib menyelesaikan 144 SKS untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Terapan Bisnis Kreatif atau 
S.Tr.Bns," tutupnya. (angga/tri)

Berita Terkait
News Update