ADVERTISEMENT

Tak Disangka, Pemuda Lulusan Universitas di Jepang Ini Jadi Pelaku Penusukan Imam Masjid di Depok

Kamis, 28 Januari 2021 23:05 WIB

Share
Tak Disangka, Pemuda Lulusan Universitas di Jepang Ini Jadi Pelaku Penusukan Imam Masjid di Depok

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pelaku penusukan Ustad H. Amil Muhamad Prinadi, 70, imam Masjid Jami AL-Mujahidin Jatijajar, Tapos, Kota Depok, dikenal pintar dan merupakan mahasiswa lulusan universitas di negara Jepang.

Hal tersebut diutarakan oleh sang ayah, Nurdin, 54, bahwa pelaku penusukan Ismail Ardiansyah, 22, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara yang diketahui telah melakukan aksi kriminal tersebut kepada imam masjid di Depok.

"Melihat dari rekaman vidio cctv yang ada di dalam masjid dari ciri-ciri menggunakan kaos biru dan sweater serta celana jean adalah benar merupakan anak saya," ujarnya kepada Poskota di lokasi kejadian, disela memberikan keterangan kepada petugas Reskrim dipimpin Wakapolsek Cimanggis AKP Imam Suyono, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Pelaku Penusukan Imam Masjid di Depok Berhasil Dicokok Polsek Cimanggis

Nurdin mengungkapkan, putra ketiganya tersebut baru saja menyelesaikan beasiswa pendidikan di salah satu Universitas di Jepang dengan jurusan multimedia. Namun, kini Ismail tengah mengalami kelainan mental.

"Ismail kuliah di Jepang mendapatkan beasiswa dari SMK 1 Depok perwakilan dari Jawa Barat bersama 22 orang lainnya yang beruntung kuliah di Jepang," ungkapnya.

Nurdin menambahkan, anaknya mulai mengalami kelainan setelah pulang dari studinya di Jepang. Ismail kerap melantur dan sering mengeluarkan ilmu seperti sedang mengatur angin.

"Omonganya ngelantur bisa mengeluarkan ilmu bisa menguasai angin dan air seperti di film-film kartun jepang," tuturnya.

Baca juga: Memiliki Ilmu Kebal, Imam Masjid di Depok Tak Terluka saat Jadi Korban Penusukan

Ia mengatakan, Ismail masih sehat dan normal saat menjalani pendidikan di Jepang selama tiga tahun, tetapi setelah berjalan tahun ke empat dan akan pulang ke Indonesia, barulah kelakuan anaknya itu berubah dengan banyak berbicara ngelantur serta melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT