ADVERTISEMENT

Presiden Jokowi Minta BKKBN Bergegas Kendalikan Stunting Melalui Program-program Strategis

Kamis, 28 Januari 2021 13:37 WIB

Share
Presiden Jokowi Minta BKKBN Bergegas Kendalikan Stunting Melalui Program-program Strategis

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengatakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) memiliki kendali dalam pencegahan stunting atau kekerdilan pada anak di Indonesia.

Itu disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Hadir dalam acara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan  Kepala BKKBN  Hasto Wardoyo.

Presiden menjelaskan Indonesia telah menetapkan penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang. 

"Ini bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan. Namun, dengan manajemen dan penguasaan lapangan yang baik, target tersebut diharapkan dapat diwujudkan," kata Jokowi.

"Target kita 2024 itu 14 persen. Bukan angka yang mudah, tetapi saya meyakini kalau lapangannya dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit," ujarnya.

Baca juga: Presiden Menugaskan BKKBN untuk Menurunkan Angka Stunting 2,7 Persen Tiap Tahun

Seperti diketahui, pada 25 Januari 2021, Presiden Joko Widodo telah menunjuk BKKBN untuk menjadi Ketua Pelaksanaan program percepatan penurunan prevalensi angka stunting.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan berperan sebagai koordinator program di mana Kepala BKKBN akan bertindak sebagai ketua pelaksana.

Menurut Presiden, BKKBN  memiliki infrastruktur organisasi hingga ke tingkat daerah nantinya juga akan dibantu oleh kementerian dan lembaga yang berkaitan.

"Artinya apa? BKKBN memegang kendali pencegahan stunting mulai saat ini," tegas Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi Minta Angka Stunting di 10 Provinsi Diturunkan

Perlu diketahui bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada lima tahun lalu berada di angka 37 persen. Pada tahun 2019, angka tersebut berhasil ditekan hingga mencapai 27,6 persen yang diperkirakan akan mengalami sedikit kenaikan disebabkan adanya pandemi Covid-19.

Kepala Negara berharap agar target yang sudah ditetapkannya untuk tahun 2024 tersebut dapat diwujudkan dengan baik oleh BKKBN melalui sejumlah program-programnya. (johara/tha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT