SERANG, POSKOTA.CO.ID - Bed Occupancy Rate atau tiingkat keterpakaian kasur di sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Provinsi Banten sudah terisi penuh. Hingga kini, okupansi keterpakaiannya sudah mencapai 90 persen lebih.
Namun meskipun demikian, Pemprov Banten masih belum memutuskan untuk membuka fasilitas kesehatan (Faskes) lainnya yang dikhususkan untuk penanganan pasien Covid-19.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menilai, pembukaan faskes baru untuk pasien Covid-19 itu tidak akan menjadi jalan keluar dalam proses penanganan, karena nanti dikhawatirkan jumlahnya akan terus bertambah lagi dan lagi.
"Kita buka fasilitas kesehatan juga tidak akan menjadi jalan keluar, kalau masyarakatnya tidak patuh. Yang ada nanti akan terus bertambah lagi dan lagi," tegasnya, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di RSUD Kebayoran Baru Penuh, Extra Bed Diberlakukan di IGD
Hal itu terbukti, aku Andika, sampai hari Rabu, (27/1/2021) kemarin saja kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Banten sudah mencapai 26.500 lebih, sehingga yang diperlukan saat ini adalah kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan 3 M.
"Kita sekarang sedang berusaha untuk fasilitas kesehatannya ditambah, begitu juga dengan tenaga medisnya. Tapi itu tadi, kalau masyarakatnya tidak mentaati aturan protokol dan menjaga dirinya masing-masing, ini bukan jalan keluar," jelasnya.
Penanganan Pandemi ini, menurut Andika, tidak hanya sebatas menambah RS rujukan, tetapi juga ada hal pundamental yang harus kita bersama-sama perhatikan.
"Karena penanganan ini kan harus dari hulu dan hilirnya juga, tidak bisa hanya mengandalkan peran dari pemerintah saja, tapi elemen masyarakat, pelaku usaha, pemerintah serta Pemda juga harus dilibatkan dalam menjalankan singkronisasi programnya harus beriringan," ujarnya. (luthfi/kontributor/tha)