ADVERTISEMENT

Ketua komisi II DPRD Banten Menyayangkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Tidak Menyentuh Masyarakat Bawah

Rabu, 27 Januari 2021 22:52 WIB

Share
Ketua komisi II DPRD Banten Menyayangkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Tidak Menyentuh Masyarakat Bawah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG - Ketua komisi II DPRD Banten Muhsinin menyayangkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digaungkan oleh pemerintah tidak menyentuh terhadap kondisi stabilitas perekonomian masyarakat bawah.

Muhsinun melihat, berbagai kenaikan harga yang terjadi di pasaran seperti kedelai, tahu, tempe dan juga daging sapi merupakan bukti nyata program PEN tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat.

"Kalau daging mungkin okelah orang-orang yang tarap perekonomiannya menengah ke atas, tapi kalau untuk tahu tempe kan orang-orang yang menengah ke bawah," katanya.

Baca juga: BPBD Banten Perketat Pengawasan di Daerah Rawan Bencana

Di musim Pandemi seperti ini, kondisi perekonomian masyarakat menengah ke bawah sangat terasa susah, karena semuanya serba dibatasi. 

Namun di sisi lain, pemerintah bukannya membantu, yang terjadi justru menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti tempe, tahu dan daging.

"Saya jujur tidak terlalu mengikuti perkembangan media sekarang, tetapi ketika mendengar harga-harga itu naik, kaget juga. Loh, katanya pemerintah sedang melakukan program PEN, tapi ko ini malah dinaikkan," jelas politisi Golkar ini.

Baca juga: Kasihan, Tiba dari Taiwan TKW Aam Aminah dalam Kondisi Koma, BP2MI Akan Tanggung Seluruh Biaya di RS Polri

Oleh karena itu, lanjut Muhsinin, dirinya akan mendorong peran BUMD Agribisnis yang baru saja mendapat menyertakan modal Rp75 miliar dari Pemprov Banten.

"Agribisnis harus bisa mengatasi masalah ini, karena ia dihidupi untuk operasionalnya dari pajak masyarakat Banten. Jadi harus mampu mensejahterakan masyarakat Banten juga," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT