SERANG, POSKOTA.CO.ID - Beberapa hari kemarin warga Banten dihebohkan dengan sebuah video memperlihatkan air laut pasang di pantai Anyer, bahkan air laut itu sampai ke warung-warung warga yang berada di bibir pantai.
Merespons hal tersebut, anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, Jhony E Wangga saat dihubungi, Rabu (27/1/2021) mengatakan, kejadian tersebut merupakan hal biasa terjadi ketika bulan purnama tiba.
"Kejadian air laut pasang itu biasanya tiga hari sebelum puncak bulan purnama sampai tiga hari setelah purnama," katanya.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG: Waspada Potensi Hujan Petir di Beberapa Wilayah Jabodetabek
Jhony melanjutkan, pada bulan ini, kondisi puncak bulan purnama terjadi pada Kamis (21/1/2021) pekan kemarin, sehingga diperkirakan kondisi air laut pasang itu sampai Minggu.
"Pada saat kejadian itu juga kami langsung melakukan koordinasi dengan BMKG, dan menurut analisa BMKG hal tersebut merupakan kejadian normal karena faktor alam, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan," ucapnya.
Meskipun demikian, tambahnya, pihak BPBD Kabupaten Serang senantiasa bersiaga, meskipun tidak ada korban jiwa dan materi dari kejadian air laut pasang tersebut.
Baca juga: Diterjang Rob, Nelayan Muaragembong Tak Berani Melaut
Posisi pantai pada saat itu, lanjutnya, sedang dalam kondisi sepi karena pihaknya sudah terlebih dahulu mengimbau kepada warga untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Selain itu, sepi karena sekarang masih dalam kondisi pandemi.
"Sampai ke warung itu saja pasangnya, tidak sampai ke jalan. Untuk kerusakan sampai saat ini tidak ada. Kalau kerugian mungkin karena tidak bisa berjualan, karena gelombang tinggi dan juga pandemi," ucapnya.
Jhony kembali mengimbau, masyarakat di sepanjang pesisir pantai diharapkan tetap tenang dan waspada. Pihaknya juga akan terus menyampaikan perkembangan kondisi terkini berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG.