SERANG, POSKOTA.CO.ID - Gabungan Pengusaha dan Pedagang Daging (Gapenda) mengadu ke DPRD Banten terkait masalah kenaikan harga daging sapi hidup di pasaran.
Kenaikan daging yang dialami para pegadang di pasaran sudah terjadi sejak enam bulan lalu. Namun selama itu para pedagang tetap diam karena kenaikannya masih dalam kondisi wajar.
"Tapi sekarang kenaikannya sudah jauh tinggi. Harga awal dalam kondisi normal, harga daging sapi hidup Rp43.000 per kg, tapi sekarang sudah Rp48.000 per kg," kata ketua Gappenda Banten, Aeng kepada awak media, Rabu (27/1/2021).
Dari faktor itu, lanjutnya, harga daging sapi di pasaran kemudian menjadi naik sampai Rp130.000 per kg. Hal ini tentu sangat memberatkan kepada kami para pedagang di pasar.
"Menjual Rp115.000 per kg saja kami sangat susah, ditambah kondisinya sedang seperti Pandemi sekarang ini," ujarnya.
Aeng berharap, dari pertemuan ini ada hal yang bisa diambil solusinya. Pemerintah silakan menentukan sendiri Harga Eceran Tertinggi (HET-nya), tetapi tolong dibuatkan aturan kesepakatan untuk harga jual daging di pasar.
"Kalau tetap segitu harganya siapa yang mau beli. Kalaupun ada kenaikan harga, kami minta maksimal Rp110.000 per kg," katanya.
Baca juga: Pedagang Bumbu Dapur pun Kena Imbas Mogoknya Pedagang Daging Sapi, Penjualan Merosot
Aeng juga mengingatkan kepada pemerintah agar standar harga daging sapi untuk di Serang, Cilegon, Pandeglang dan Lebak jangan disamakan dengan Jakarta. Hal itu dikarenakan standar daging dan perekonomian masyarakatnya jauh berbeda.
"Kalau di DKI itu standar dagingnya nomor satu, kalau kita masih menggunakan nomor dua. Kalau kualitasnya berbeda, jangan disamakan harganya, harus juga dibedakan," tuturnya.