Gunung Merapi Meletus Lagi, Luncurkan Guguran Awan Panas Sejauh 3 Km

Rabu 27 Jan 2021, 19:36 WIB
Letusan Gunung Merapi, Rabu (27/1/2021). (ist)

Letusan Gunung Merapi, Rabu (27/1/2021). (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gunung Merapi meletus lagi, kali ini lebih besar letusannya dengan mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak, Rabu (27/1/2021).

Dr Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya, Rabu (27/1 /2021) sore menyebutkan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa Gunung Merapi telah mengeluarkan APG sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak pada Rabu (27/1/2021), berdasarkan pengamatan sejak Rabu dini hari pukul 00.00 WIB hingga 14.00 WIB.

"Adapun APG tersebut mengarah ke Barat Daya atau menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. APG juga tercatat di seismogram di amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi selama 83-197 detik," terang Raditya. 

Baca juga: Setelah Semeru, Kini Gunung Merapi Meletus Muntahkan Awan Panas

Menyusul adanya aktivitas Gunung Merapi tersebut, Kepala BPPTKG Hanik Humaira mengatakan aktivitas Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi efusif.

Pada fase tersebut, pertumbuhan kubah lava terus meningkat dan disertai adanya guguran lava dan APG, sebagaimana menurut pengamatan yang dilakukan sejak Senin (4/1) dan terus berlangsung hingga hari ini.

"Sejak tanggal 4 Januari 2020 Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang kita kenal juga sebagai Tipe Merapi, yaitu erupsi dengan pertumbuhan kubah lava kemudian disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran,” jelas Kepala BPPTKG Hanik Humaira melalui siaran pers secara daring.

Baca juga: Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Guguran Hingga Lava Pijar, Levelnya Masih Waspada

Hanik juga melaporkan adanya dampak APG tersebut yakni terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari di Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali, Jawa Tengah.

Dalam hal ini Hanik mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan jarak 5 kilometer dari puncak pada alur Kali Krasak, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng dan Kali Putih.

Selanjutnya, untuk mengurangi risiko dari dampak abu vulkanik, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mengenakan masker hingga menutup sumber atau penampungan air. "Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan,” kata Hanik.

Berita Terkait
News Update