ADVERTISEMENT

PKS Minta Pemerintah Selesaikan Mismatch Gas untuk Pembangkit PLN

Selasa, 26 Januari 2021 19:35 WIB

Share
PKS Minta Pemerintah Selesaikan Mismatch Gas untuk Pembangkit PLN

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta pemerintah turun tangan membantu menyelesaikan mismatch gas untuk pembangkit listrik PLN. Pasalnya di satu sisi ketersediaan gas alam cukup memadai, bahkan sampai muncul kasus tidak terangkut, namun di sisi lain kebutuhan gas untuk pembangkit PLN belum dapat dipenuhi. 

Pemerintah harus mencari solusi untuk mengatasi ketidaksesuaian (mismatch) penawaran dan permintaan serta hambatan sarana-prasarana terkait pemenuhan gas untuk pembangkit PLN ini.

"Persoalan teknis ini perlu segera diatasi pemerintah. Jangan sampai berlarut-larut agar kita dapat mendorong efisiensi BPP (biaya pokok penyediaan) pembangkit PLN dan mengurangi ketergantungan kita pada BBM impor yang membuat defisit transaksi berjalan perdagangan migas kita terus membesar," ujar Mulyanto, Selasa (26/1/2021)

Baca juga: PLN Gratiskan Biaya Penyambungan Listrik bagi Korban Gempa Mamuju-Majene

Mulyanto menyayangkan persoalan ketidaksesuaian pasokan gas ke PLN ini masih terjadi. Padahal, kata Mulyanto, urusan pengelolaan gas dan listrik ditangani satu kementerian yang sama. Harusnya ketidaksesuaian permintaan ini dapat dibicarakan dan diselesaikan lebih cepat. 

Mulyanto mengaku persoalan ini terungkap saat Rapat Panja Listrik Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM dan Dirut PLN, (20/1/2021) secara virtual di Gedung Nusantara I.

Seperti diketahui, pemerintah tengah merevisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, yang merupakan instrumen pembangun kelistrikan. Dalam RUPTL itu ditetapkan target kapasitas pembangunan pembangkit listrik, jenisnya, serta kapan dan dimana akan dibangun.

Menurut Mulyanto, dalam skenario RUPTL di atas, pemerintah didorong untuk mengurangi kontribusi pembangkit dari sumber BBM hingga 0%. Hal itu dilakukan untuk mengurangi biaya produksi listrik. Sebagai gantinya pemerintah diminta memaksimalkan penggunaan gas di setiap pembangkit listrik. Penggunaan gas diharapkan bisa membuat biaya produksi lebih murah, lebih ramah lingkungan dan pasokan domestiknya tersedia secara cukup. 

"Apalagi harga gas sudah diturunkan Pemerintah menjadi USD 6/MMBTU di plant gate untuk pembangkit PLN," kata Mulyanto.

Baca juga: PKS Desak Pemerintah Lebih Akurat Membuat Perencanaan Listrik 2021-2030 Agar Tak Kembali Surplus

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT