ADVERTISEMENT

Natalius Pigai Dihina Mirip Gorila, Jamiluddin Ritonga: Serang Pendapatnya, Bukan Orangnya

Selasa, 26 Januari 2021 10:36 WIB

Share
Natalius Pigai Dihina Mirip Gorila, Jamiluddin Ritonga: Serang Pendapatnya, Bukan Orangnya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Unggahan foto mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan gorila di akun facebook milik Ambroncius Nababan berbuntut panjang. Foto tersebut dinilai tidak etis dan cenderung menghina Natalius dan masyarakat Papua.

Menurut Nababan, unggahan itu dilatarbelakangi pernyataan Natalius yang menolak vaksin Covid-19 Sinovac dan lebih memilih membeli vaksin dari luar negeri.

"Kasus tersebut sebenarnya sering terjadi di Indonesia. Apa yang diwacanakan seseorang tidak direspons apanya, tapi lebih pada siapa yang berwacana. Akhirnya yang diserang pribadi siapa yang menyampaikan wacana," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Rabu (26/1/2021).

Baca juga: PAN: Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Jadi Jubir Prabowo-Sandi

Kasus SBY dan AHY dengan Yusuf Leonard Henuk juga demikian. Ketika SBY Mewacanakan terkait vaksin Covid-19, Yusuf Leonard Henuk menyebut SBY bodoh dan sok suci.

"Saat AHY mewacanakan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Yusuf Leonard Henuk menyebutnya bodoh," ucapnya.

Saat seseorang mengkritik pemerintah, ucapnya, seperti Ribka Tjiptaning menolak divaksin Covid-19, maka ia disebut pengkhianat dan tidak tahu diri.

"Contoh tersebut mengindikasikan, dalam berwacana di media massa dan media sosial kerap berujung serangan pada pribadi yang berwacana. Kecenderungan ini tentu tidak sehat dalam perkembangan demokrasi di tanah air," bebernya.

Baca juga: Digeser PDIP ke Komisi VII, Ribka Tjiptaning: Lucu, Dokter Urus Minyak, Listrik

Padahal, wacana di negara demokrasi idealnya menjadi sarana untuk mencari kebenaran sehingga bermanfaat bagi masyarakat .

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT