TANGSEL - Pandemi Covid-19 yang menghantam sektor perekonomian juga dirasakan pelaku usaha rumah makan warung Tegal (warteg) di sejumlah tempat.
Rendy Purnomo (23) pengelola Warteg Mamoka Bahari di Jalan KH. Wahid Hasyim, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan mengaku saat ini omsetnya menurun drastis akibat pandemi Covid-19.
"Omset sebelum pandemi Rp2,5 juta, setelah pandemi ini menurun 60 persen jadi Rp1,7 juta cuman standarnya (dapatnya) Rp1,5 juta," kata Rendy, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Penjual Bakso dan Warteg Ikut Terdampak Akibat Pedagang Daging Sapi di Pasar Koja Baru Mogok Jualan
Rendy mengatakan kenaikan sejumlah harga pokok mempengaruhi modal dirinya untuk belanja hingga 30 persen.
"Belanja juga mempengaruhi ada kenaikan 20 sampai 30 persen. Modal belanja tadinya Rp 1 juta, sekarang sudah Rp 1,3 juta atau 1,2 juta. Terus konsumen turun drastis setelah pandemi ini mengurangi," katanya.
Dia berharap agar pemerintah ikut campur tangan dalam mengendalikan harga sejumlah kebutuhan pangan.
Baca juga: Tempe Menghilang, Pedagang Warteg Kelimpungan: Tak Ada Lagi Makanan Pelengkap Sehari-hari
"Ya semoga dapat kembali normal, pandemi cepat berlalu," jelasnya.
Sementara, Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni menyampaikan sekitar 50 persen atau 20.000 warteg di Jabodetabek akan gulung tikar pada tahun 2021.
Kalau 50 persen dari 20.000 warteg, itu artinya 10 ribu warteg di Jabodetabek akan gulung tikar pada tahun 2021.