Lautan Sampah di Kali Baru Cimanggis, Kota Depok Menjadi Ladang Rejeki Bagi Pemulung

Senin 25 Jan 2021, 19:12 WIB
Mursi, 70, warga sekitar memandang melihat hamparan sampah yang menggunung menutup Kali Baru (angga)

Mursi, 70, warga sekitar memandang melihat hamparan sampah yang menggunung menutup Kali Baru (angga)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID –  Tumpukan sampah yang ada di aliran Kali Baru, RT.002/04 Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, menjadi ladang rejeki bagi para pemulung. 

Selain satu sisi berdampak negatif bagi warga lingkungan sekitar, namun hal lainnya dapat menguntungkan bagi para pemulung untuk meraih rejeki. 

"Tumpukan sampah ini karena sudah mengeras jika berdiri diatasnya seseorang tidak akan tercebur ke air. Ketebalan sampah mencapai mencapai 1/2 meter, kadang pemulung mencari rejeki dengan mengambil sampah yang kiranya masih dapat bermanfaat karena rata-rata sampah yang ada di dalam aliran kali kebanyakan steropom, kayu, perabotan rumah tangga, dan sampah rumah tangga termasuk peti-peti kayu buat naruh sesuatu untuk pasar," ujar Ketua RT.002/004, Suwarno,59, didampingi Aditya wisnu, Bendahara RT, kepada Poskota,Senin (25/1/2021) sore.

Baca juga: Hamparan Sampah di Kali Baru Cimanggis Membuat Cemas Warga, Khawatir Menimbulkan Penyakit Baru

Sampah yang menumpuk ini sudah ada sekitar 6 bulan sebelumnya. Awalnya ada petugas dari pabrik PT YKK yang membersihkan namun sekarang tidak ada lagi. 

"Karena sudah tidak ada lagi petugas yang membersihkan lama kelamaan sampah kiriman dari atas (Bogor,Red) melewati Kali Baru semakin banyak. Jika lagi hujan deras sampa yang ukurannya agak besar tidak terbawa air malah dapat semakin menumpuk dan kalau diinjak sama orang bisa berdiri diatasnya tidak terjatuh ke air," katanya. 

Sementara itu, Suwarno mengungkapkan meski tidak dipungkiri ada beberapa warga membuang sampah tapi tidak langsung dibuang ke kali namun pinggiran tebing. 

Baca juga: Persoalan Krusial, Kata Benyamin Davnie Nanti Sampah Tangsel Dibuang ke TPA Kota Serang

"Warga yang mau membuang sampah sebelumnya dipinggirin dan dibakar lebih dulu. Tidak dibuang langsung ke kali akhirnya sekarang bisa lihat sampah kiriman dari atas sudah menumpuk bahkan sepanjang mata melihat seperti lautan sampah," tambahnya. 

Agar warganya tidak lagi membuang sampah sembarangan, lanjut Suwarno, ia akan membuat batas dengan menggunakan seng menutup pinggiran tebing. 

"Sampah sepanjang kali baru sudah sepanjang kurang lebih 500 meteran dengan titik O berhenti di jembatan Pabrik YKK sampai jembatan merah warga," pungkasnya. 

Berita Terkait

News Update