Kecantol Pemandu Lagu Setelah Demen Karaoke

Senin 25 Jan 2021, 07:30 WIB

AWALNYA Tasmin, 29, pemuda terlalu lagu, tak pernah keluyuran malam. Tapi setelah diajak main karaoke di tempat hiburan malam, jadi ketagihan. Ternyata dia kasmaran pada seorang pemandu lagu, Dianti, 25. Gaji nyaris habis untuk karaokean dan manjakan ceweknya. Tentu saja istri di rumah mencak-mencak.

            Lingkungan sangat memperngaruhi karakter seseorang. Pemuda berandalan, begitu sering masuk mesjid dan dengarkan ceramah agama, bisa jadi alim. Sebaliknya, anak yang tadinya alim dan lugu, begitu kenal dan bergaul dengan preman, ikutan jadi pula. Maka pepatah Jawa mengatakan, aja cedhak kebo gupak, artinya: siapa bergaul dengan orang jahat, akan jadi penjahat pula.

            Tasmin warga Surabaya ini awalnya lelaki lugu. Tak pernah kenal hiruk pikuknya hiburan malam di kota pahlawan itu. Tapi karena ritme kerjanya baru pulang pukul 21.00 malam, dia jadi terpengaruh oleh lingkungan kantornya. Ketika teman-teman sepulang kerja pada mampir karaokean yang tak jauh dari kantornya, Tasmin jadi ikut-ikutan pula.

            Awalnya sih dia tak tertarik hiburan anak modern seperti itu. Dia tahunya ludruk dan wayang. Lagu-lagu pop juga tak terlalu memperhatikan. Jika dia tahu lagu-lagu, hampir semunya lagu-lagu nasional untuk memupuk cinta kasih pada tanah airnya. Misalnya mars Garuda Pancasila, Maju tak gentar, Indonesia Raya, Rayuan pulau kelapa atau Halo-halo Bandung. Itu semua diperoleh waktu di SD dan mendengarkan radio.

            Suatu waktu terjebak hujan lebat, sehingga tak bisa segera pulang. Oleh temannya dipaksa-paksa ikut main karaokean di sebelah kantornya. Lalu ikutlah Tasmin masuk ruangan yang ber-AC dan remang-remang cahayanya itu. Ketika teman-temannya pada nyanyi, Tasmin hanya jadi pendengar saja. Disuruh ikutan nyanyi tak mau, karena koleksi lagu dalam benaknya hanya lagu Bintang Kecil dan Balonku ada lima. Masak di karaokean cari lagu begituan, jelas nggak ada.

            Tapi lama-lama Tasmin bisa tertarik, apa lagi di situ pemandu lagunya yang bernama Dianti cukup cantik dan seksi. Dia mulai rajin ke karaoke. Bahkan ketika temannya tidak berangkat, Tasmin jalan sendiri sekedar untuk bisa dekat dengan Dianti. Sejak itu dia jadi sering pulang larut malam. Alasan pada istrinya ada lemburan kerja.

            Tutik, 28, istrinya mulai curiga ketika gaji tak lagi utuh sampai rumah. Ternyata itu dipakai untuk main karaoke dan ngajak makan-makan Dianti. Dan kecurigaan itu semakin nyata ketika sekali waktu menemukan pakaian wanita dalam raak kerja suami. Begitu diusut, Tasmin berkelit dengan mengatakan, “Itu baju teman sekantor saat piknik, lalu titip di tasku.” Katanya.

            Kali ini Tutik masih percaya. Sejak itu Tasmin kembali alim, karena jejak mesumnya nyaris ketahuan. Tapi beberapa minggu kemudian, setelah dirasa aman kembalilah dia main karaokean dan ketemu gendakannya, si Dianti. Uangpun semakin banyak mengalir ke sana. Sebab mana ada cewek sekarang yang hanya butuh bonggol, pastilah benggol juga jadi kebutuhan utama.

            Ketika dalam HP Tasmin kemudian ditemukan chatingan mesra antara Tasmin-Dianti, semakin yakinlah bahwa suami punya WIL. Saat ditunjukkan chatingan tersebut, Tasmin tak berkutik. Ya sudahlah, Tutik memilih bercerai saja. Biarkan Tasmin bahagia bersama Dianti yang diancuk itu, sedang dirinya memilih hidup menyendiri tapi tenang.

            Siap jadi janda tenang menghanyutkan. (JPNN/Gunarso TS)

Berita Terkait

News Update