JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pedagang bakso menjerit. Selama pandemi Covid-19 omset penjualannya menurun hingga 50 persen, ditambah lagi dengan mahalnya harga saging sapi yang mencapai Rp130 ribu per kilogramnya.
Tini (36) pedagang Bakso di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara, mengaku bingung dan pusing memikirkan usahanya. Di tengah pandemi Covid-19, penjualannya turun hingga 50 persen. Sekarang ditambah dengan mahalnya saging sapi sehingga makin menyulitkan dagangnya.
“Bingung, sudah jualannya sepi. Ditambah harga dagingnya mahal. Mau naikkin harga kan nggak mungkin,” ucap Tini, kemarin saat ditemui di Pasar Koja Baru.
Tini yang sudah lebih dari 5 tahun menjalani berjualan Bakso mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19, setiap harinya bisa menjual 100 mangkok bakso. Namun saat ini hanya mampu menjual sekitar 50 mangkuk.
“Waktu sebelum Covid-19 per hari bisa 100 mangkuk laku. Sekarang turun 50 persen. Ditambah lagi harga daging mahal, makin komplit penderitaan penjual bakso,” keluhnya.
Tini berharap kepada pemerintah agar bisa mendengarkan keluh kesah pedagang kecil dan dapat segera menormalkan kembali harga daging sapi.
Jadi mohon kepada pemerintah mengertilah keluh kesah kami, jadi mohon diturunin harga daging sapi biar membantu masyarakat,” pintanya. (yono/ta/ys)