SEKARANG ini masih banyak yang memandang orang hanya luarnya saja. Misalnya penampilan. Kalau necis, klimis, wangi, orang menebak; ini pasti orang berduit? Jadi sebaliknya, kalau ada yang pakaiannya sederhana saja.Yah, ini mah nggak berdoku. Payah!
Orang hanya meliat tampilan luar, kesing bagus, pasti dalamnya juga bagus, begitu anggapannya. Maka nggak sedikit yang memanfaatkan gaya hidup orang yang begtu untuk mencari keuntungan dengan penipuan.
Bagi yang mau cari keuntungan yang lebih besar, mereka si penipu akan mendandani diri dengan sedemikian rupa. Misalnya pakai jas,dasi, naik mobil, untuk tipu orang. Ngaku sebagai pengusaha. Tampilan yang begitu orang nggak curiga, karena dia juga keluar masuk kantor dan turun naik mobil. Belakangan setelah terbongkar, orang baru sadar kalau apa yang dia lakukan hanya tipu-tipu. Mobil yang dinaiki ternyata sewaan, itu pun nggak dibayar. Kantor pun begitu, ngontrak satu dua bulan, terus buron.
Baca juga: Alarm Sudah Berbunyi Haruskah Kita Tidur Lagi
Ada yang sengaja mencari kesenangan, menipu waita cantik dan tajir. Dengan gagahnya dia melamar dengan mengaku sebagai anggota, bisa tentara atau polisi. Tapi, itu semua ternyata gadungan.
Orang yang hanya sekadar buat makan, bisa juga mengenakan atribut seadanya, kalau bisa sobek. Baju celan sobek, rambut acak-acakan, wajah lusuh, mata lembab, kalau perlu jangan mandi biar bau. Ini bisa jadi gelandangan. Kalau nasib lagi mujur , ada para donatur lewat di depannya, dan kasih uang atau makanan. Kan mantul?
Ini ada kisah yang viral, seorang lelaki pakaian seadanya, celana tanggung dan kaos, pakai sandal jepit, dia masuk toko HP, dan tanya yang bermerek. Eh,nggak dilayani. Padahal itu lelaki di dompetnya punya ATM dan kartu kredit yang isinya ratusan juta?
Tapi, ya itu, kesingnya lusuh! Soalnya itu toko hanya melayani orang yang berpenampilan keren, walau pun itu tenyata penjahat? (massoes)