Retno menambahkan, Pemerintah Daerah sedang mendata jumlah korban meninggal dan terluka, namun karena kondisi lapangan (ada desa yang belum dapat dijangkau karena terisolir,red), serta banyak pegawai pemerintah yang juga menjadi korban, maka pendataan sedikit terhambat, termasuk pendataan pendidik dan peserta didik yang menjadi korban.
Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota di Sulawesi Barat belum merilis data berapa pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang selamat dan yang menjadi korban terluka atau mungkin meninggal dunia.
Sementara itu, yang menjadi konsen FSGI adalah keselamatan pendidik/guru, jika para guru selamat dalam musibah bencana alam tersebut, dan jaringan internet kembali pulih seperti semula, serta para guru yang mengungsi masih memiliki alat daring, maka para guru dapat membantu pendataan siswanya yang menjadi korban melalui grup whatsApp kelas.
Selain itu, para guru juga dapat memprediksi kapan saat yang tepat melakukan pembelajaran jarak jauh pasca gempa, menyesuaikan kondisi para siswanya.
“Dalam situasi di pengungsian yang kurang nyaman, biasanya anak-anak senang bersekolah untuk hiburan dan mengisi waktu mereka sehari-hari", pungkas Retno. (rizal/tha)