PPKM Jawa-Bali Belum Efektif Tekan Kasus Positif Covid-19, Ini Penjelasan Satgas

Jumat 22 Jan 2021, 10:48 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengakui, dalam satu minggu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), evaluasi menunjukkan belum adanya perubahan yang signifikan.

"Pelaksanaan intervensi membutuhkan waktu untuk lebih efektif dan berkontribusi dalam perubahan situasi ke arah yang lebih baik," jelas Wiku dalam keterangan perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (21/1/2021) sore yang disiarkan juga melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Belajar dari pengalaman DKI Jakarta melakukan intervensi PSBB, terlihat pada 14 September-5 Oktober 2020. Saat itu PSBB diperketat dilakukan setelah PSBB transisi selama 5 kali berturut-turut sejak 5 Juni hingga 13 September 2020. Pembelajaran ini penting, karena melihat grafik datanya menunjukkan perkembangan kenaikan kasus signifikan mencapai 7 kali lipat dari awal PSBB transisi.

Baca juga: Catat!! Ini Aktivitas yang Dibatasi Anies Selama PSBB Ketat di Jakarta

Sehingga Pemerintah Provinsi DKI mengambil langkah tegas memperketat selama empat minggu. Rincian datanya pada awal PSBB 14 September, penambahan kasus positif mingguan berjumlah 7.746 kasus dan masih bertambah pada minggu kedua mencapai 8.477 kasus.

"Dan pada grafiknya juga, dampak intervensi baru terlihat penurunan pada minggu ketiga PSBB ketat, yaitu 8.409 kasus. Penurunan ini bertahan selama 4 minggu saja hingga akhirnya meningkat lagi pada 2 November 2020 hingga saat ini," terang Wiku.

"Kami dapat menarik pembelajaran yang penting, bahwa dampak dari intervensi yang dilakukan baru akan muncul pada minggu ketiga pelaksanan intevensi tersebut. Sedangkan, dampak kejadian yang memicu penularan seperti libur panjang, lebih cepat yaitu dalam 7-10 hari saja," jelas Wiku.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 11.703 dan Wafat 306 Orang

Untuk itu dibutuhkan kedewasaan dan rasa tanggung jawab dari masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku.

"Apabila kita semua belum mampu belajar dan menumbuhkan rasa tanggung jawab, maka seperti yang tampak pada grafik, penurunan kasus hanya akan terjadi sesaat. Dan hal ini akan terjadi lagi setelah pembatasan kegiatan berakhir," tegas Wiku.

Wiku juga berharap melalui intervensi seperti PPKM dan PSBB hendaknya dijadikan proses adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Sebab hal ini bertujuan agar masyarakat tetap produktif di tengah pandemi dan tidak tertular Covid-19. (johara/ys)

Berita Terkait
News Update