Sejak Januari 2021 Tercatat Ada 185 Bencana di Tanah Air, Total Korban Jiwa 177 Orang

Kamis 21 Jan 2021, 14:45 WIB
Kondisi bencana alam di Sulawesi Barat. (ist /BNPB)

Kondisi bencana alam di Sulawesi Barat. (ist /BNPB)

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 185 bencana terjadi selama Januari, dan meninggal dunia akibat bencana sebanyak 177 orang hingga 21 Januari. 

Bencana hidrometeorologi masih mendominasi jumlah bencana hingga minggu keempat Januari tahun ini. Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung mendominasi kejadian bencana.

Demikian disampaikan Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Jakarta, Kamis (21/1/2021)

Baca juga: Polri Tegaskan Siap Kawal Bantuan Logistik Bencana Alam di Sulbar untuk Cegah Penjarahan

Catatan BNPB, sebanyak 127 kejadian banjir terjadi di beberapa wilayah Tanah Air, sedangkan tanah longsor 30 dan puting beliung 21. Kejadian bencana lain yang tercatat yaitu gelombang pasang 5 kejadian dan gempa bumi 2.

Dari sejumlah kejadian, meskipun banjir paling sering terjadi, gempa bumi paling banyak mengakibatkan korban jiwa hingga kini. Korban meninggal akibat gempa bumi berjumlah 91 jiwa, tanah longsor 41 dan banjir 34, sedangkan hilang banjir 8 dan gempa 3.

Demikian juga korban luka, gempa bumi masih paling banyak mengakibatkan tingginya jumlah korban. BNPB mencatat korban luka-luka akibat gempa bumi 1.172 jiwa, tanah longsor 26, puting beliung 7 dan banjir 5.

Baca juga: Ketua Umum Dharma Pertiwi Menyalurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Alam Kalsel dan Sulbar

Total kerusakan rumah berjumlah 1.896 unit dengan tingkat yang berbeda. BNPB mencatat rumah rusak berat 147 unit, rusak sedang 63 dan rusak ringan 1.686.

Dari rumah rusak, jumlah kerusakan akibat gempa bumi, khususnya yang terjadi di Sulawesi Barat, masih dalam proses pendataan di lapangan. Dari kategori rusak berat, tanah longsor masih menyebabkan kerusakan paling tinggi yaitu 45 unit, disusul gelombang pasang atau abrasi 40, banjir 38 dan puting beliung 24.

Bencana juga mengakibatkan kerusakan fasilitas publik. Dari sejumlah kejadian bencana, kerusakan pada fasilitas penduduk berjumlah 18 unit, rumah ibadah 15, kesehatan 3, kantor 2 dan jembatan 25. Kerusakan fasilitas publik akibat gempa masih dalam pendataan. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update