Presiden Akan Gerakan Kekuatan Agar Target Vaksinasi Kurang Dari Satu Tahun

Kamis 21 Jan 2021, 15:17 WIB
Presiden Jokowi saat membuka acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Istana Negara. (ist)

Presiden Jokowi saat membuka acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Istana Negara. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggerakkan kekuatan untuk mencapai target pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kurang dari satu tahun. 

"Kita punya kekuatan: 30 ribu vaksinator, kurang lebih 10 ribu puskesmas, dan lebih dari 3 ribu rumah sakit yang bisa kita gerakkan. Kita memiliki puskesmas yang setiap tahunnya juga melakukan imunisasi kepada anak-anak kita," kata Jokowi. 

Itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Istana Negara, Kamis (21/1).

Presiden mengatakan berdasarkan perhitungan yang ia lakukan, setiap vaksinator dapat melakukan vaksinasi terhadap 30 orang dalam sehari.

Baca juga: Tiga Pilar Mampang Prapatan Tinjau Proses Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan

Sehingga, vaksinasi ditargetkan dapat dilakukan terhadap hampir 1 juta orang dalam sehari oleh sekitar 30 ribu vaksinator.

Sebab itu, Jokowi dalam program  ini kesiapan vaksinnya jangan sampai terlambat. "Ini kenapa pernah saya bilang, sebetulnya tidak ada setahun harusnya vaksinasi kita ini sudah bisa kita selesaikan. Karena angka-angkanya yang saya hitung, kita bisa,” kata Jokowi. 

Mantan gubernur DKI ini mengatakan,  pemerintah telah memulai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara gratis yang pada tahap pertama ini memprioritaskan para tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia. 

Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar dan pengalaman yang banyak melalui program-program serupa yang telah berjalan bertahun-tahun lamanya.

Baca juga: Kemenkes Tinjau Proses Vaksinasi Covid-19 di Mapolres Jakarta Utara

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga  menegaskan bahwa kedisiplinan terhadap protokol kesehatan masih menjadi strategi utama bagi penanganan pandemi yang juga menjadi upaya jangka pendek pemerintah.

"Bapak/Ibu (CEO) harus berbicara kepada karyawan-karyawannya. Gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah, RT dan RW nya harus berbicara kepada rakyat kita betapa penting yang namanya disiplin terhadap protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, selalu cuci tangan," tuturnya.

Kedisiplinan tersebut juga akan diikuti pemerintah pusat dan daerah dengan membenahi persoalan testing, tracing, dan treatment sebagai salah satu bagian dari upaya penanganan di bidang kesehatan. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update