Mantan Dirut Asabri Diperiksa di Gedung Bundar Kejagung, Penyidik Sudah Periksa 12 Saksi

Kamis 21 Jan 2021, 23:09 WIB
Kejaksaan Agung.

Kejaksaan Agung.

JAKARTA – Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), berinisial ARD, diperiksa tim jaksa penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Kamis (21/1/2021), di Gedung Bundar Kejagung.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menuturkan, satu orang saksi yakni ARD selaku Mantan Direktur Utama PT ASABRI yang terkait dengan Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PT. ASABRI.

“Pemeriksaan saksi dilakukan guna mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang tindak pidana korupsi yang terjadi pada PT. Asabri,” kata Leonard dalam siaran persnya Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Dugaan Korupsi Asabri, Penyidik Kejagung Periksa Empat Saksi

Menurutnya, hingga saat ini, Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejagung  telah memeriksa 12 orang saksi.

Pemeriksaan saksi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan tentang pencegahan penularan Covid-19.

Sebelumnya diberitakan Kejagung memeriksa empat orang saksi terkait dugaan korupsi Asabri  di Gedung Bundar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Jakarta. Senin (18/1/2021).

Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menuturkan, penyidik memeriksa empat orang saksi yakni berinisial TY, selaku Kabid Pengelolaan Saham PT. ASABRI periode Januari 2012-Maret 2017.

Baca juga: Kejagung Terbitkan Sprindik Usut Dugaan Korupsi Asabri

IS selaku Staf Investasi PT. Asabri periode 2010-Maret 2017 atau Kabid Pengelolaan Saham PT. Asabri periode April 2017-Oktober 2017 dan Kabid Transaksi Ekuitas PT. Asabri periode Oktober 2017-sekarang; IK, selaku Plt. Kadiv Investasi PT. Asabri periode Februari 2017-Mei 2017; dan GP selaku Kadiv Investasi PT. Asabri periode Juni 2017-Juli 2018.

“Pemeriksaan saksi dilakukan guna mencari serta fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang tindak pidana korupsi yang terjadi pada PT Asabri,” kata Leonard dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Berita Terkait

News Update