Laporan langsung koresponden poskota.co.id dari Washington DC, Amerika Serikat, Muhammad Afdal
AMERIKA SERIKAT, POSKOTA.CO,ID – Ancaman kekacauan saat pelantikan Joe Biden-Kamal Harris bukan hisapan jempol belaka.
Terbukti dengan ditangkapnya 12 anggota tentara nasional (national guard) yang diduga beraviliasi kelompok ekstrimis white wing ekstrimis.
Berdasarkan laporan koresponden Pos Kota di Washington DC, Muhammad Afdal, ke 12 orang tersebut merupakan bagian dari 25 ribu tentara nasional yang melakukan pengamanan jalannya pelantikan di Gedung Putih. Ke 12 anggota Garda Nasional langsung diberhentikan.
Baca juga: Kongres AS Resmikan Kemenangan Joe Biden dan Kemala Haris
“Dari laporan yang dirilis FBI telah mengingatkan adanya upaya dugaan upaya meracuni pasukan di dalam tentara nasional. Sebanyak 2 orang telah dinyatakan terlibat langsung dalam kelompok ekstrimis itu, 2 orang lagi terlibat postingan memprovokasi dalam demo di depan Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Sedangkan sisanya masih dalam investigasi,” ujar Afdal melalui sambungan langsung, Rabu (20/1/2021).
Suasana di down town Washington DC jelang pelantikan Joe Biden-Kamal Harris sebagai Presiden dan Wakil Presdien AS. (afdal)
Adapun hingga berita ini diturunkan, Afdal melaporkan bahwa hingga kini Presiden Donald Trump masih belum mengakui Joe Biden sebagai Presiden AS. Hal ini terlihat dari rekaman video Donald Trump yang menyatakan bahwa akan ada transfer kekuasaan namun tidak menyebut nama Joe Biden.
“Trump hanya menyebut administrasi baru bukan kepemimpinan baru,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan dari Gedung Putih, Donald Trump dipastikan tidak akan hadir dalam pelantikan maupun acara serah terima jabatan presiden di Gedung Putih.
Baca juga: Laporan dari AS Jelang Pelantikan Joe Biden, Washington DC Jadi Zona Militer
Dalam penjelasan yang disampaikan istri Donald Trump, Melania Trump juga dipastikan tidak akan menjalani tradisi memberikan hadiah kepada istri Joe Biden. Dan enggan foto bersama dengan presiden dan wakil presiden terpilih.