Guna Mengatasi Kenaikan Harga Daging Sapi, Pemkot Tangerang Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

Rabu 20 Jan 2021, 20:42 WIB
Kepala Dinas IndagUKM Kota Tangerang, Teddy Bayu. (ist)

Kepala Dinas IndagUKM Kota Tangerang, Teddy Bayu. (ist)

TANGERANG - Pemkot Tangerang lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan UKM (IndagUKM) Kota Tangerang meminta kepada Pemerintah Pusat khususnya Bulog untuk bisa segera menyelesaikan persoalan kenaikan harga daging sapi di Kota Tangerang. 

"Kami berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar karena memang kewenangannya ada di mereka," ujar Kepala Dinas IndagUKM Kota Tangerang, Teddy Bayu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (20/1/2021). 

Teddy mengatakan untuk mengantisipasi kelangkaan daging sapi di pasaran akibat aksi mogok dari pedagang, pihak Pemkot juga meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk menambah stock daging sapi di Kota Tangerang. 

Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati Juga Ikut Mogok Jualan

"Kami telah mengirimkan surat ke kementerian untuk meminta penambahan stock daging sapi, untuk mengantisipasi kelangkaan daging akibat aksi mogok yang dilakukan para pedagang," jelasnya. 

Selain itu, lanjut Teddy, pemkot melalui PD Pasar juga akan mencari suply sapi lokal di wilayah Banten sebagai alternatif mengontrol harga yang disebabkan aksi mogok pedagang akibat kenaikan harga daging sapi import dari Australia. 

"Kita melalui PD Pasar akan mencari alternatif sapi lokal di wilayah Banten. Untuk wilayah Jadetabek itu kan mengandalkan import sapi dari Australia, dan daging sapi impor dari Australia naik secara mendadak sedang distributor serta pedagang gak bisa jual karena ketinggian harganya." terangnya. 

Baca juga: Pengusaha Katering Kelimpungan Lantaran Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan

Terkait operasi pasar, Teddy menambahkan bahwa pelaksanaanya nanti akan menyasar para pedagang langsung, dan pelaksanaanya nanti kita laksanakan secara daring mengingat kondisi pandemi. 

"Nanti akan kita tawarkan secara langsung ke padagang yang berminat secara online, karena jumlah dagingnya juga terbatas," pungkasnya. (toga/win)

Berita Terkait
News Update