SEBELUM menjadi seorang driver ojek online (ojol), Jubaidah menekuni profesi sebagai antar jemput anak sekolah. Terkadang juga kerja serabutan.
"Bila malam terkadang saya ikut teman jadi timer mobil luar kota (bis) untuk tambahan biaya anak," kata ibu yang mempunyai dua putri dan satu anak ini.
Dengan menjadi driver ojol, Jubaidah mengungkapkan, dirinya sudah mempunyai pekerjaan yang disenanginya. Alasannya, banyak bertemu orang dan teman pun kian banyak.
"Saya sangat senang ada Ojol bisa ketemu dengan banyak orang, seperti customer dan teman ojol lainnya dan tentu dengan bermacem karakter," kata wanita yang akrab disapa Mak Bedah atau Mbak Edah ini.
Baca juga: Cerita Haru Abang Ojol Cecep Ungkap Kolega Jual Kulkas Gegara Corona
Meski merasa asyik menjadi driver ojol, namun dirinya pernah memgalami masa duka di kala mendapatkan pelangan yang reseh, berikan alamat salah, namun ketika ditanya malah marah.
"Padahal saya sudah sopan menjelaskannya," papar wanita kelahiran Serang, 23 Mei 1976 ini.
Yang lebih menyakit hatinya, ketika suatu hari mendapat orderan fiktif dengan nominal yang tidak sedikit, yakni Rp800 ribu. Mak Bedah pun sempat menitikkan air mata atas kejadian itu.
"Begitu tega ya melakukan seperti itu," katanya dengan menarik napas panjang.
Baca juga: Pendapatan Ojol Terjun Bebas, Adline Tetap Bersyukur
Meski begitu, Mak Bedah juga sering mendapat pelangan yang baik budi dengan memberikan tip yang cukup lumayan.