Satgas Tegaskan Masyarakat Harus Siap Divaksin untuk Ciptakan Kekebalan Kelompok

Selasa 19 Jan 2021, 09:09 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro. (ist)

Juru Bicara Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk siap divaksin. Sebab manfaat dari vaksinasi yang akan didapat masyarakat membentuk herd immunity (kekebalan kelompok).

Demikian disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/1/2021) sore, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Jadi masyarakat yang sudah memenuhi syarat menerima vaksin Covid-19, seyogyanya mendukung program vaksinasi Covid-19," terang Reisa.

Baca juga: DPR: Vaksinasi Dimulai Prokes Harus Terus Jalan, Pesohor Jangan Bikin Pencegahan Covid-19 Ambyar

Ia menekankan pada prinsipnya, semua orang yang bisa divaksin harus siap divaksin. Bagi yang ditunda akan mendapatkan manfaat vaksin dari kita yang bisa divaksin.

"Kalau kebanyakan dari kita kebal, virusnya tidak bisa lagi untuk berkembang biak. Dan mereka yang belum divaksinasi tadi, yang belum dapat kesempatannya akan terlindungi secara tidak langsung," kata Reisa.

Sekarang juga, kata Reisa, waktunya bagi petugas kesehatan dan petugas pelayan publik untuk memutus penularan melalui vaksinasi. Caranya, dengan menyiapkan diri menerima vaksin Covid-19. Namun agar tidak kebingungan, bagi masyarakat yang siap menerima vaksin harus mengenali kriteria yang bisa divaksin.

Baca juga: Slank Rilis Album 'Vaksin' Diciptakan Selama Pandemi Corona, Kaka Merekam Vokal di Benteng Belgica

Reisa juga menjelaskan tentang beberapa syarat mereka yang tidak divaksin. "Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam, yakni di atas 37,5 derajat celsius, vaksinasi ditunda sampai pasien sembuh dan terbukti bukan menderita Covid-19," katanya.

Lalu, meskipun telah sembuh, akan dilakukan screening ulang saat kunjungan vaksinasi. Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil, lebih besar dari 140/90, maka vaksinasi tidak diberikan.

"Dan pada proses screening ini pun pasien akan diberi sejumlah pertanyaan. "Jika terdapat jawaban ya, pada saat screening, maka vaksinasi pun tidak akan diberikan," ujarnya.

Berita Terkait
News Update