ADVERTISEMENT

Setelah Semeru, Kini Gunung Merapi Meletus Muntahkan Awan Panas

Senin, 18 Januari 2021 12:33 WIB

Share
Setelah Semeru, Kini Gunung Merapi Meletus Muntahkan Awan Panas

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah sebelumnya Gunung Semeru meletus, kini Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta juga meletus dengan memuntahkan awan panas, Senin (18/1/2021) pagi pukul 05:43 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi aktivitas Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah Barat Daya (K Krasak) pada Senin (18/1/2021) pukul 05.43 WIB.

Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/1/2021) mengatakan, awan panas guguran tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 112 detik melalui pengamatan seismogram.

"Pengamatan visual sementara, teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak serta arah angin bertiup ke Tenggara," terang Raditya.

Baca juga: Aliran Lava Gunung Merapi Mengarah ke Sungai Gendol

Selain itu, teramati enam kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke arah barat daya. Masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Merapi.

Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Seperti diketahui, sebelumnya Gunung Semeru meletus lagi dengan mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur lebih 4,5 kilometer, Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17:24 WIB. 

Laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar. Sedangkan untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin. (johara/ys)

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT