MUI:Umat Islam Diminta Berdoa Agar Bangsa dijauhi dari Segala Bencana

Senin 18 Jan 2021, 07:15 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Pengkaderan Ulama seluruh Indonesia KH Abdullah Jaidi.(ist)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Pengkaderan Ulama seluruh Indonesia KH Abdullah Jaidi.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Pengkaderan Ulama seluruh Indonesia KH Abdullah Jaidi  meminta umat Islam berdoa kepada Allah Swt agar dijauhi dari berbagai bencana alam, seperti sekarang ini. 

"Kita berdoa kepada Allah Swt, kita istigfar (meminta ampunan) agar bangsa ini terhindar dari berbagai bencana," terang Abdullah Jaidi yang dihubungi di Jakarta, Minggu malam (17/1 /2021). 

Abdullah Jaidi mengungkapkan berbagai bencana yang terjadi di awal tahun 2021 ini memang menjadi keprihatinan kita semua, dari mulai Pesawat Terbang Sriwijaja jatuh di Kepulauan Seribu. 

Baca juga: Kemenag Dorong Agar Dana ZIS untuk Bantu Korban Bencana Alam di Sulbar, Kalsel dan Sumedang

"Selain itu, bencana alam tanah longsor di Sumedang, ada gempa di Sulawesi Barat, ada banjir di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara, termasuk juga Gunung Semeru meletus," kata Abdullah Jaidi. 

Ia juga menyampaikan agar kita semua melakukan refleksi dan muhasabah (introspeksi) atas musibah itu semua,  dan mungkin kita kurang dekat kepada Allah SWT. 

"Sebab itu, sekarang ini mendekatkan diri kepada Allah Swt agar bangsa kita dijauhkan dari segala macam bencana. Kita dengan rendah hati berdoa kepada Allah SWT juga saudara kita yang tertimpa musibah tersebut diberikan kesabaran dan ketabahannya,"  ujar Abdullah Jaidi. 

Baca juga: Divaksin Bareng Presiden Jokowi, Sekjen MUI: Ini Bagian dari Ikhtiar Bangsa Menciptakan Herd Immunity

Namun demikian, Abdullah Jaidi, mengingatkan akan rujukan Alquran bahwa terjadinya kerusakan alam karena ulah manusia itu sendiri. 

Abdullah Jaidi mencontohkan akibat banjir karena terjadinya kerusakan reboisasi akibat ulah manusia dengan adanya penebangan pohon secara sembarangan, termasuk macetnya saluran air karena kita mungkin membuang sampah sembarangan. 

"Kadang manusia suka lupa dan lengah bahwa dinamika kehidupan itu biasa terjadi, tidak ada sebab akibatnya,"  kata Abdullah Jaidi. 

Berita Terkait
News Update