Kesetiakawanan Sosial di Tengah Bencana

Senin 18 Jan 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi. (freepik.com)

Ilustrasi. (freepik.com)

LEMBARAN Tahun 2021 dibuka dengan serangkaian peristiwa duka, silih berganti. Mulai dari kecelakaan transportasi udara yang merenggut puluhan nyawa, disusul musibah bencana alam di berbagai daerah yang juga menelan banyak korban jiwa.

Belum hilang nestapa kita setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/1/2021) yang mengakibatkan 62 penumpang termasuk kru pesawat. Kini musibah bencana alam terjadi di sejumlah daerah, dan beruntun.

Sebagai catatan, bencana alam yang terjadi antara lain longsor di Sumedang, Jawa Barat, merenggut 29 korban jiwa serta 11 warga lainnya belum ditemukan. Danramil Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Kapten (Inf) Setio Pribadi serta Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang, Yedi, termasuk menjadi korban ketika sedang meninjau lokasi.

Baca juga: Prokes di Tengah Darurat Bencana

Peristiwa lainnya, Kamis (14/1/2021), gempa kuat mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, hingga menelan korban jiwa 56 penduduk dan ratusan lainnya luka-luka. Sekitar 15.000 warga kini tinggal di pengungsian. Sedangkan di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, ribuan rumah terendam banjir.

Padahal puluhan tahun sebelumnya, daerah-daerah kalimantan tidak pernah terendam banjir separah tahun ini. Belum lagi sejumlah gunung api yang kini mulai menggeliat memuntahkan isi perutnya. Alam agaknya sedang tidak bersahabat.

Bencana alam adalah derita bagi warga yang terdampak. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini, korban bencana alam harus merasakan penderitaan bertubi-tubi. Saat inilah kehadiran negara amat dibutuhkan. Aparat negara harus sigap menolong rakyat yang tengah menderita.

Baca juga: Antisipasi Dampak vaksinasi

Di sisi lain, kesetiakawanan sosial juga harus diperkokoh. Sebagai saudara sebangsa, kita punya kewajiban membantu mereka yang sedang membutuhkan uluran tangan. Kesetiakawanan sosial dan solidaritas kemanusiaan, adalah warisan nenek moyang bangsa ini. Mengulurkan tangan, memberi partisipasi sekecil apa pun, adalah amat bernilai bagi mereka yang tengah menderita. **

Berita Terkait

Tongkat Estafet Kapolri

Rabu 20 Jan 2021, 06:00 WIB
undefined

Meniadakan Embrio Korupsi

Jumat 29 Jan 2021, 06:00 WIB
undefined

Menangkal Hoaks Vaksin Covid-19

Rabu 03 Feb 2021, 06:00 WIB
undefined
News Update