ADVERTISEMENT

Percepat Riset Vaksin Merah Putih, DPR:Minta Pemerintah Jangan Cuma Andalkan Vaksin Sinovac

Jumat, 15 Januari 2021 15:27 WIB

Share
Percepat Riset Vaksin Merah Putih, DPR:Minta Pemerintah Jangan Cuma Andalkan Vaksin Sinovac

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Anggota Komisi VII DPR-RI, Mulyanto minta pemerintah mempercepat riset dan produksi vaksin Merah Putih yang dikembangkan Konsorsium Riset Covid Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Riset yang dimotori oleh LBM Eijkman dengan lembaga litbang nasional lainnya, termasuk pihak industri BUMN Kimia Farma, diharap bisa segera diproduksi dan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Mulyanto menegaskan saat ini Indonesia sedang berkejar-kejaran dengan waktu untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

Distribusi 3 juta vaksin Sinovac masih kurang. Ditambah lagi efikasi vaksin buatan China ini hanya sebesar 65%. Karena itu masih diperlukan tambahan 100 juta dosis untuk vaksinasi penduduk Indonesia secara signifikan.  

"Ini jumlah yang sangat besar dan secara bisnis merupakan pasar yang empuk," jelas Mulyanto, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Pemkot Tangsel Distribusikan Ribuan Vaksin Sinovac ke Sejumlah Faskes

Mulyanto menambahkan produksi dan penggunaan vaksin Merah Putih menjadi penting agar Indonesia tidak tergantung pada vaksin impor dan sekedar menjadi pasar bisnis vaksin semata.  

"Selain itu kita juga tidak ingin devisa negara yang terbatas ini terkuras habis untuk membeli vaksin impor. Ketimbang digunakan untuk membeli vaksin impor lebih baik kita menggesa riset dan produksi vaksin Merah Putih ini, agar vaksin domestik dapat segera digunakan bagi pemulihan pandemi Covid-19," tegas Mulyanto. 

Mulyanto juga menyayangkan minimnya alokasi dana riset produksi vaksin. Untuk riset vaksin ini Kemenristek hanya menyediakan anggaran Rp 5 miliar kepada LBM Eijkman.

"Ini sungguh miris dan jauh dari memadai, apalagi kalau dibandingkan dana yang disiapkan untuk membeli vaksin yang puluhan triliun," kata  Mulyanto. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT