Dan yang paling parah, sambung Trubus, adalah keluarga napi diperas oleh pelaksana tugas (Plt) Karutan Salemba. Ia meminta uang Rp200 juta kepada keluarga tahanan KPK yang dititipkan di rutan tersebut. "Masalah itu muncul setiap bulan dan tak ada jalan keluarnya, makanya pak menteri harus segera bertindak," ungkapnya.
Baca juga: Wamenkumham Dihujani Kritik Pasca Terapkan Pasal Kekarantinaan, Kok Bisa?
Semua permasalahan itu, kata Trubus, muncul karena ada persekongkolan aspirasi di tingkat bawah hingga ke tingkat atas. Untuk itu, ia meminta untuk mengevaluasi dengan mengganti dari tingkat sipir, hingga tingkat Kepala kanwilkumham DKI.
"Ini harus dievaluasi berjemaah, jangan hanya mentok sampai di Karutan dan kalapas saja. Karena di atasnya juga masih ada, sehingga semua harus dievaluasi agar tak ada lagi kasus ini," ujar Trubus.
Karena itu, sambung Trubus, ia meminta kepada Menkumham Yassona Laoly, harus segera melakukan penggantian hingga ke ujungnya. Karena selama ini orang-orang itu tetap di lingkaran masalah ini akan kembali muncul, makanya harus segera diputus mata rantainya.
"Hingga saat ini saya menilai, hal yang sangat krusial karena kesalahan di tingkat pengawasan yang lemah, sehingga monitoring dan evaluasi tidak berjalan dengan baik," pungkasnya. (ifand/ys)