Jika Ada Gempa Bumi Susulan Berskala Besar, Dwikorita: Potensi Tsunami Bisa Terjadi di Sulbar

Jumat 15 Jan 2021, 11:11 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.(ist)

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ada potensi gempa susulan berkekuatan tinggi di Sulawesi Barat, kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Jika gempa susulan itu terjadi dalam waktu dekat, dikhawatirkan  berdampak tsunami

Dwikorita menyebut gempa susulan bisa juga berkekuatan 6,2 magnitudo seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari tadi.

Baca juga: Basarnas Mamuju Evakuasi 3 Korban, 5 Orang Lainnya Masih Tertimpa Reruntuhan Akibat Gempa Sulbar 6,2 Magnitudo

"Pusat gempa ada di pantai, memungkinkan terjadinya longsor bawah laut. Sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami jika masih ada gempa susulan berikutnya," kata Dwikorita dalam jumpa pers daring, Jumat (15/01/2021).

Karena itu, Dwikorita meminta masyarakat di Majene untuk bersiaga. Ia meminta masyarakat siap evakuasi jika terjadi gempa susulan.

Dwikorita juga memperingati masyarakat untuk menghindari bangunan rentan. Sebab gempa yang terjadi di Majene sejak kemarin punya kekuatan meruntuhkan bangunan.

Baca juga: Listrik Padam dan Sinyal Buruk Pascagempa Sulbar, Warga pun Panik Mencari Ketinggian

Selain itu, ia juga memberi peringatan dini kepada masyarakat di tepi pantai, untuk segera melakukan evakuasi jika terjadi gempa susulan,

"Masyarakat di pantai jika  merasakan guncangan gempa lagi, segera menjauhi pantai. Tidak perlu tunggu peringatan dini tsunami, karena kejadian tsunaminya bisa sangat cepat," ujarnya.

Sebelummya, Majene dan sejumlah wilayah si Sulbar diguncang sejumlah gempa sejak Kamis (14/1) malam. Salah satu gempa terkuat terjadi Jumat (15/1) dini hari.

Baca juga: Gempa Majene Tewaskan 3 Orang, 24 Terluka dan 2000 Orang Terpaksa Mengungsi

BPBD Kabupaten Mamuju turut mencatat 7 orang meninggal 24 orang luka-luka dan 2.000 orang mengungsi. Selain itu, sejumlah bangunan seperti kantor Gubernur Sulbar, Hotel Mateo, Puskesmas dan rumah penduduk ambruk dalam kejadian itu.(tri)

Berita Terkait
News Update