Baca juga: Bantu Tim SAR Evakuasi Sriwijaya Air, BAGUNA PDIP Dirikan Dapur Umum
Secara umum, dalam misi SAR bawah laut, KRI Rigel-933 menggunakan empat alat yang dioperasikan bergantian, yakni multibeam echosounder, magnetometer, side scan sonar, dan ROV.
Tercatat dari hari pertama, Tim Gabungan SAR berhasil mengevakuasi bagian tubuh korban dan serpihan pesawat. Pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim Gabungan Penyelam dari TNI Angkatan Laut dan sudah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, di Dermaga JICT II Tanjung Priok.
"Saat ini Voice Cockpit Recorder (VCR) atau rekaman pembicaraan pilot yang masih dilakukan pencarian," ucap Rasyid.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB pekan lalu dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (yono/tri)