Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Lebur, Penyelam Minta Maaf Belum Bisa Temukan Jasad Korban Secara Utuh

Selasa 12 Jan 2021, 09:54 WIB
TIM SAR dari Kopaska  melakukan pencarian korban penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. (Yono)

TIM SAR dari Kopaska melakukan pencarian korban penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. (Yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hancur lebur, sehingga sulit menemukan serpihan atau puing-puing bangkai pesawat ataupun jenazah penumpang.

Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa menjelaskan, hancurnya pesawat Sriwijaya Air diduga karena dasar laut di perairan tersebut dangkal. Kedalaman laut tempat jatuhnya pesawat tersebut berkisar 20 sampai 25 meter.

"Hancur lebur, puing-puingnya kecil-kecil sulit mencari jenazah penumpang ataupun serpihan pesawat, di dalam dangkal," ucap Edy, saat ditemui selepas melakukan penyelaman, di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Satu Korban Pesawat Sriwijaya Air Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Polri

"Mungkin karena laut dangkal jadi impact (mengakibatkan) dia dari atas tuh langsung hilang. Visibility (penglihatan) kami pikir tadi sangat rendah ternyata di dalam bagus," ujarnya.

Dirinya menyebut, jatuhnya Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu tersebut hampir sama dengan tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada pada 29 Oktober 2018 silam.

"Hampir sama persis kejadiannya kayak lion air," ujar Edy.

Baca juga: Peramal Kondang Minta Maaf Jika Kecelakaan Pesawat Masih Satu Kali Lagi

Dengan bibir bergetar dan penuh penyesalan, Edy memohon maaf kepada keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, karena belum bisa menemukan jasad korban secara utuh.

"Mohon maaf sampai sekarang belum bisa menemukan jenazah korban," pungkasnya.

Adapun tim SAR gabungan yang melakukan penyelaman terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), serta Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir TNI AL berhasil menemukan titik koordinat kotak hitam (Balckbox) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) kemarin.

Berita Terkait

News Update