BANYAK hal yang ditinggalkan oleh seseorang yang akan meninggalkan dunia untuk selamanya. Yakni, kata-kata terakhir yang membuat orang yang ditinggalkan terutama keluarga akan tersentak, terkejut dan berucap; oh, itu ternyata kata-kata terakhirnya.
Kata-kata yang nggak biasanya, disampaikan pada siapa saja, bisa keluarga, kawan dan orang terdekat lainnya. Misalnya, seorang anggota perkumpulan, paguyuban warga, dalam satu arisan, dia berpesan sama anggota; saya mau menyerahkan pengurusan kepada yang muda-muda. Saya cape, saya mau istirahat!, ujarnya. Dan ternyata, beberapa minggu kemudian, dia meninggal dunia.
Masih ingat betapa menggebu-gebunya seorang seniman campur sari Didi Kempot. Menjelang akhir hayatnya dia membuat satu kejutan. Dia menciptakan lagu yang bertajuk Ambyar. Lalu dibuatlah sahabat Ambyar, yang artinya kurang lebih, ’bercerai berai, ambruk, hancur lebur, hatinya patah berkeping-keping?
Baca juga: Endapkan Keraguan
Ya begitulah saking terkenalnya kosa kata tersebut jadi sering diucapkan oleh berbagai kalangan terutama anak muda. Sampai Sang maestro campur sari menyebut dirinya sebagai The Godfather of Broken heart. Sementara para penggemarnya menyebut sabagai ’Sobat Ambyar'.
Belakangan ada artis penyanyi dangdut, mantan personel Trio Macan yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di tol, juga meninggalkan sesuatu yang orang baru engeh, Oh, rupanya itu pesan terakhirnya?
Ada juga para korban pesawat jatuh, tentu saja meninggalkan banyak kata-kata dan pesan terakhir pada keluarga atau orang terdekatnya. Ya, pokoknya menambah keharuan bagi yang ditinggalkan.
Baca juga: Kedelai Menghilang, Sakti Ya?
Ada nggak kata-kata yang ditinggalkan oleh para koruptor? Ya, sesudah dibekuk KPK mereka meneningalkan kata-kata: Saya dizolimi! Apa itu termasuk pesan terakhir? Bukan itu kalimat membela diri! (massoes)