JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nelayan mengaku mendengar suara dentuman yang sangat keras dan air laut naik hingga 15 meter saat pesawat Sriwijaya Air jatuh pada Sabtu (9/1/2021) kemarin.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu mengungkapkan, tak hanya suara yang menggelegar, saat itu nelayan juga melihat air laut naik hingga 15 meter.
"Jadi dia lagi melaut mendengar dentuman suara kemudian air naik dia melihat airnya naik sekitar 10 sampai 15 meter," kata Eko saat dihubungi, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Tangis pun Pecah Saat Keluarga Korban Sriwijaya Air Ini Bicara Sepatah Kata untuk Menyerahkan Data
Kendati demikian Eko menyebut, bahwa nelayan itu tidak melihat pesawat yang terjatuh di perairan Kepulauan Seribu.
"Dia tidak melihat pesawat, dia mendengar suara dentuman terus melihat air naik, setelah itu dia langsung kembali, baru melapor ke Kapospol, takut dia kirain kan musibah apa, karena saat itu kan hujan deras," sambungnya.
Polres Kepulauan Seribu sendiri mengrerahkan 22 personel untuk membantu tim gabungan dalam pencarian.
Baca juga: Syok, Chef Aiko akan Salat Gaib untuk Make Up Artist Syifa Kamila yang jadi Korban Sriwijaya Air
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Sebanyak 62 orang yang terdiri dari penumpang dan awak kabin diperkirakan menjadi korban tewas dalam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ini. Terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. (yono/ruh)