ADVERTISEMENT

Sidak Rumah Pompa, Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Dinas SDA dan LH Bersinergi Tangani Banjir

Minggu, 10 Januari 2021 18:56 WIB

Share
Sidak Rumah Pompa, Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Dinas SDA dan LH Bersinergi Tangani Banjir

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth melakukan inspeksi mendadak alias sidak ke Rumah Pompa Waduk Wijaya Kusuma, di Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (10/1/2021). Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat mengenai seringnya terjadi banjir di lingkungan sekitar waduk tersebut.

Saat mengecek pompa tersebut, Kent dikejutkan penumpukan sampah di Rumah Pompa Wijaya Kusuma. Ia lantas khawatir kondisi tersebut dapat membuat masalah banjir di lingkungan sekitar wilayah itu tidak tertanggulangi. Terlebih saat ini curah hujan di Jakarta sedang tinggi.

"Kunjungan kali ini saya merasa cukup kesal dengan apa yang saya temukan di lapangan, banyaknya sampah di rumah pompa yang juga bisa menjadi salah satu penyebab yang mengakibatkan rumah pompa bekerja tidak maksimal," kata Kent didampingi perwakilan warga RT07 RW 09, Taman Duta Mas, Jakarta Barat dan Kepala Seksi Rumah Pompa Sudin Sumber Daya Air Jakarta Barat beserta jajarannya.

Baca juga: Tangani Banjir Ibukota, Dinas SDA DKI Lanjutkan Pembebasan Lahan Kali Ciliwung

Menurut Kent, masalah itu terjadi lantaran tidak adanya koordinasi yang baik antara Sudin SDA dan Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH), untuk mengelola rumah pompa dengan baik, seperti terjadinya penumpukan sampah di rumah pompa.

"Harus saling bersinergi dalam menangani banjir, misalkan petugas rumah pompa tugasnya menjaga maksimal bekerjanya rumah pompa dan tugasnya Petugas Badan Air Lingkungan Hidup harus segera membersihkan sampah yang menyangkut di aliran pompa dan segera mengangkat sampahnya agar tidak menumpuk di rumah pompa," tutur Kent.

Faktanya, sambung Kent, di lapangan petugas Badan Air Lingkungan Hidup tidak selalu standby 24 jam di rumah pompa dan hanya ada petugas rumah pompa yang bekerja. 

"Temuan saya di lapangan, petugas LH jam 3 sore sudah pulang dan tidak standby 24 jam di rumah pompa, karena belakangan ini tiap hari selalu hujan besar, dan saya khawatir akan naiknya debit air karena curah hujan yang tinggi, dan apalagi jika ada kiriman air dari Katulampa ke Jakarta yang biasanya pasti membawa sampah, jika kejadian ini terjadi pada saat siang dan sore hari saya yakin bisa tertanggulangi dengan baik, jika terjadi pada malam hari, saya membayangkan apa yang akan terjadi," tuturnya.

Baca juga: Baguna PDIP DKI Siap Kolaborasi Program Kemensos di Tengah Pandemi Covid-19

Kent pun mengaku membayangkan, bila curah hujan tinggi dan air kiriman datang pada tengah malam dengan membawa sampah, hal itu akan membuat kerepotan petugas operator rumah pompa karena harus secara bersamaan mengatur pompa dan membersihkan sampah yang menyangkut di pompa.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT