Penyelam Kopaska: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu Hancur Lebur

Minggu 10 Jan 2021, 15:18 WIB
Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa, saat ditemui selepas melakukan penyelaman, di perairan Kepulauan Seribu. (Yono)

Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa, saat ditemui selepas melakukan penyelaman, di perairan Kepulauan Seribu. (Yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penyelam dari Kopaska Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa mengungkapkan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hancur lebur. Akibatnya cukup sulit untuk menemukan serpihan badan pesawat hingga jenazah penumpang.

Edy menyebut, jatuhnya Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu itu hampir sama dengan tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada pada 29 Oktober 2018 silam.

"Hancur lebur, puing-puingnya kecil-kecil hampir sama persis kejadiannya kayak lion air," ucap Edy, saat ditemui selepas melakukan penyelaman, di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Tiga Pasukan Elit Melakukan Penyelaman Mencari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu

Edy mengatakan, hancurnya pesawat Sriwijaya Air diduga karena dasar laut di perairan tersebut dangkal.

"Mungkin karena laut dangkal jadi impact (mengakibatkan) dia dari atas tuh langsung hilang. Visibility (penglihatan) kami pikir tadi sangat rendah ternyata di dalam bagus," ujarnya.

"Mohon maaf sampai sekarang belum bisa menemukan jenazah korban," pungkasnya.

Pantauan Poskota di lokasi pencarian, sekitar 10 perahu karet yang berisi penyelam dari Denjaka, Kopaska, Taifib dan Tim SAR terus melakukan penyisiran baik dipermukaan maupun di dalam air.

Temuan beberapa serpihan pesawat, berupa moncong, ban, bagian mesin dan organ tubuh manusia, hingga pakaian anak penumpang Sriwijaya Air SJ 182 berhasil dievakuasi ke KRI Karau untuk selanjutnya dibawa ke JICT 2, Tanjung Priok. (Yono/tha)

Berita Terkait
News Update