JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Regulator penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2020 telah mengeluarkan peringatan kepada maskapai-maskapai di AS yang mengoperasikan jenis pesawat Boeing 737 Next Generation (NG) dan Classic.
Jenis pesawat tersebut, yakni B737 NG (seri 600, 700, 800, dan 900) dan Classic (seri 300, 400, 500), juga banyak dipakai oleh maskapai di Indonesia.
Termasuk Sriwijaya Air yang jatuh diperairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Selain Sriwijaya Air pesawat jenis tersebut juga banyak dipakai maskapai di Indonesia lainnya. eperti misalnya Garuda Indonesia yang mengoperasikan B737-800, Lion Air dengan B737-800 dan 900.
Baca juga: Pihak Sriwijaya Air Masih Terus Lakukan Kontak Hilangnya Pesawat SJ182 Jakarta-Pontianak
Menurut FAA, di dalam mesin pesawat CFM56 yang dipakai oleh Boeing 737 NG dan Classic, yang tidak beroperasi selama tujuh hari berturut-turut atau lebih, ditemukan korosi (karat) di bagian air valve check.
Jika terdapat korosi, maka bagian mesin tersebut harus diganti sebelum pesawat kembali beroperasi. Bila tidak maka mesin pesawat tersebut rawan mati saat di udara.
Peringatan tersebut ditujukan untuk pesawat yang tidak dioperasikan selama tujuh hari berturut-turut atau lebih.
Menurut FAA, di dalam mesin pesawat CFM56 yang dipakai oleh Boeing 737 NG dan Classic, yang tidak beroperasi selama tujuh hari berturut-turut atau lebih, ditemukan korosi (karat) di bagian air valve check.
Jika terdapat korosi, maka bagian mesin tersebut harus diganti sebelum pesawat kembali beroperasi.
FAA mengatakan bahwa imbauan tersebut diterbitkan setelah setidaknya ada empat laporan mati mesin yang dialami B737.