Bantuan Sosial Dikurangi, Ojol: Sedih! Beban di Masa Pandemi Makin Menjadi

Rabu 06 Jan 2021, 20:43 WIB
Saprudin, pengojek online yang berharap masih dapat bantuan. (Ifand)

Saprudin, pengojek online yang berharap masih dapat bantuan. (Ifand)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keputusan pemprov DKI  Jakarta yang tak lagi memberikan paket bantuan sosial (bansos) kepada para pengojek online, membuat mereka cukup bersedih.

Pasalnya, bantuan sosial (bansos) yang selama ini diberikan sangatlah berharga bagi mereka di tengah kondisi pendapatan yang belum normal akibat pandemi Covid-19.

Salah satu pengojek online yang membagikan kisahnya ialah, Saprudin, 35, mengaku cukup kaget dengan pengurangan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah.

Baca juga: Penerima Bansos di Tangsel Mengalami Kenaikan 9.145 KK Jika Dibanding Tahun Lalu

Bagaimana tidak, selama ini paket bansos Covid-19 yang berisi beras dan kebutuhan pokok lainnya sangat membantu kehidupan sehari-hari dia dan keluarga.

"Kalau nggak dapat bantuan lagi ya sedih lah, cuma mau bagaimana. Masa kita harus komplain," katanya, Rabu (6/1/2021).

Udin mengatakan, sejak diberikan paket bantuan dari Pemprov DKI selama 10 bulan ini, ia sama sekali tidak pernah membeli beras.

Sebulan Karena itu, paket yang didapat sangat membantu warga Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melanjutkan hidup.

"Kalau besok sudah nggak dapat lagi ya pastinya pengeluaran akan semakin besar," ujarnya.

Baca juga: Pengemudi Ojol Tidak Masuk Daftar Penerima Bansos Covid-19 di DKI

Atas hal itu, Udin pun berharap pemerintah bisa mengerti kondisi yang ada dan tak memutus bantuan tersebut. Pasalnya, penghasilan yang saat ini didapat juga belum kembali normal lantaran kondisinya yang masih sepi.

"Ya kalau bisa dipikirkan lagi, sekarang soalnya ngojek juga dapatnya masih belum banyak banget, cuma cukup untuk makan saja," tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ali Mukti, 39, pengojek online lainnya yang berharap bantuan yang selama ini diberikan tak dihentikan. Karena memang bansos tersebut sangat membantunya ditengah pandemi Covid-19.

"Semenjak dapat bantuan saya sama sekali nggak pernah beli beras, kalau dihentikan ya pastinya akan menambah beban kami," ujarnya.

Ali juga berharap pemerintah bisa mempertimbangkan hal tersebut karena kondisi yang terjadi saat ini masih belum stabil. Pasalnya, dalam satu hari, ia mengojek hanya mendapat Rp50 ribu dan uangnya hanya habis untuk kebutuhan di rumah.

"Jangan hentikan bantuan untuk kami, paling tidak berikan setengahnya agar bisa tetap beli beras," pungkasnya. (Ifand/tha)

Berita Terkait

News Update