Media Singapura Mengabarkan, Gojek dan Tokopedia Sedang Pembicaraan untuk Merger

Selasa 05 Jan 2021, 10:55 WIB

JAKARTA – Media di Singapura, The Straits Times mengabarkan, mengabarkan bahwa raksasa angkutan berbasis online di Indonesia, Gojek,  sedang dalam pembicaraan lanjutan tentang merger (penggabungan) dengan pionir e-commerce lokal PT Tokopedia.

Pembicaraan ini dilakukan menjelang penawaran umum perdana yang direncanakan dari entitas gabungan. Begitu dilaporkan media itu berdasar informasi dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Dua perusahaan rintisan paling berharga di negara itu telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing, ujar sumber  yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Baca juga: Mabes Polri Dalami Pembobolan Data Pengguna Tokopedia

Sambil menambahkan, sumber itu mengatakan, diskusi tersebut bersifat pribadi. Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang, kata mereka.

Entitas yang digabungkan akan menciptakan pembangkit tenaga listrik internet Indonesia dengan nilai gabungan lebih dari US $ 18 miliar (S $ 23,7 miliar).

Bisnisnya berkisar dari tumpangan dan pembayaran hingga belanja dan pengiriman online - perpaduan lokal dari Uber Technologies, PayPal Holdings, Amazon.com, dan DoorDash. Ia berencana untuk go public di AS dan Indonesia.

Baca juga: Soal Bocor Data Pengguna, Komisi 1 DPR Minta Tokopedia Bertanggung Jawab

Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan saingan berat Grab Holdings menemui jalan buntu, kata sumber tersebut.

Chief Executive Officer Grab Anthony Tan terus menolak tekanan dari Masayoshi Son dari SoftBank Group untuk menyerahkan sebagian kendali dalam entitas gabungan dengan Gojek, kata orang-orang.

Dua start-up paling berharga di Asia Tenggara - bersama-sama bernilai sekitar US $ 25 miliar - mengadakan pembicaraan on-and-off untuk digabungkan setelah bertahun-tahun persaingan sengit dalam transportasi online, pengiriman makanan, dan teknologi keuangan.

Baca juga: Penghasilan Ngojek Merosot, Andri Nyambi Jualan Ikan Cupang

Baru-baru ini pada bulan Desember, perusahaan dikatakan telah membuat kemajuan substansial dalam mengerjakan kesepakatan untuk digabungkan, orang-orang yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada Bloomberg News pada saat itu.

Namun mereka berselisih tentang bagaimana mengelola Indonesia, pasar utama di kawasan itu. (win)

Berita Terkait
News Update