Satgas Pangan Bareskrim Polri Selidiki Penyebab Kenaikan Harga Kedelai di Pasaran

Senin 04 Jan 2021, 18:17 WIB
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan. (Ilham)

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan. (Ilham)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tingginya harga kedelai membuat pengusaha tahu dan tempe kelimpungan bahkan banyak yang bangkrut akibat tak kuat dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

Menyikapi hal tersebut, Satgas Pangan Bareskrim Polri akan melakukan langkah pengecekan atau memonitor tingginya harga kedelai di pasaran.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, Satgas Pangan Mabes Polri tengah menyelidiki penyebab naiknya harga kedelai yang melonjak tajam belakangan ini.

"Sudah menjadi tugas pokok dari Satgas Pangan untuk memonitor kegiatan-kegiatan tersebut. Untuk itu, satgas pangan tetap menjalankan tugas memonitor dan menyelidiki," kata Ramadhan di Mabes Polri, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Kembali Produksi, Pengrajin Tempe di Sunter Agung Berharap Harga Kedelai Segera Turun

Untuk saat ini, jelas Ramadhan, pihaknya belum mendapatkan hasil dan masih terus melakukan penyelidikan.

"Sampai sejauh ini belum ada hal-hal tersebut. Tentunya satgas pangan tetap melakukan pemantauan. Nanti hasilnya akan kami update," ucapnya.

Sebelumnya, kenaikan harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tempe membuat pengrajin bingung. Pasalnya, meski telah menggelar aksi mogok produksi selama tiga hari, namun harga kacang kedelai tidak kunjung turun.

Ade, alah satu pengusaha tempe di Kampung Tempe, Jalan Wahid, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), menuturkan, kenaikan kacang kedelai hingga 30 persen sangat memberatkan dirinya.

Baca juga: Meski Harga Naik, Penjualan Tempe dan Tahu Tetap Laris di Pasaran

Ade menyebutkan, meski telah mengurangi ukuran tahu dan tempe, namun tetap merugi lantaran tingginya kenaikan harga kacang kedelai dan harus mengeluarkan ongkos produksi dan membiayai sejumlah pekerja.

Dirinya mengaku sempat belanja kedelai, namun harganya masih tetap tinggi, dari sebelumnya Rp7.200 menjadi Rp9.200 perkilogram. Pedagang kacang kedelai di pasar malah menyarankan dirinya beserta pengusaha tempe lainnya untuk menaikan harga jual tempe.

Ade beserta para pengusaha tempe lain berencana menaikan harga jual tempe Rp 6000 mulai Senin (4/1/2021) dan mengembalikan ukuran tahu dan tempe seperti semula. (Ilham/tha)

 

Berita Terkait
News Update