JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kebijakan pemerintah yang mengalihkan perekrutan tenaga pengajar atau guru menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bukan PNS (pegawai negeri sipil) dinilai sangat terburu-buru.
"Kesepakatan Menpan, Mendikbud, dan BKN tidak akan menerima guru sebagai CPNS lagi tapi sebagai PPPK adalah kesepakatan yang terburu-buru, blunder dan Diskriminatif," kata Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irwan (Fecho) kepada awak media, Senin (4/1/2021).
Kebijakan tersebut, sambung Irwan justru akan menimbulkan pertanyaan besar di ruang publik, mengapa guru tidak boleh jadi PNS? Bagaimana jaminan masa depan mereka? Bagaimana dengan lulusan keguruan yang ingin jadi PNS? Bagaimana dengan Pemda yang mampu membiayai dan mengatur penempatan PNS guru yang merata di daerahnya? Banyak pertanyaan yang harus dijawab pemerintah.
Baca juga: Pengumuman! Seleksi CPNS Dibuka Juni 2021
Baca juga: Pemerintah Buka Kesempatan Guru Honorer Ikut Seleksi PPPK
"Dan ini benar-benar melukai perasaan dan juga rasa keadilan para guru honorer dan juga para mahasiswa keguruan ataupun guru yang sedang melanjutkan pendidikan," papar wakil sekertaris jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat ini.
Tidak hanya itu, kebijakan pemerintah yang tidak menjadikan guru sebagai pegawai sipil negara, tentunya bertentangan dengan janji pemerintah.
"Pemerintah jadi lucu dan ironi karena janji mereka akan mengangkat guru honorer menjadi CPNS sejak 2016 tetapi pada realitanya selama lima tahun ini tidak ada pengangkatan CPNS malah kemudian bersepakat tidak ada lagi guru yang akan jadi PNS mulai tahun ini, ini kan namanya Kado Prank Akhir Tahun.” beber legislator dari Dapil Kalimantan Timur ini.
Baca juga: Usulan Formasi Guru PPPK Diperpanjang Hingga 31 Desember 2020
Irwan menegaskan, seharusnya bisa mencontoh kebijakan penanganan guru honorer di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Di masa SBY, ada 1,1 juta honorer yang diangkat PNS dan tidak ada masalah sampai saat ini bahkan mereka yang jadi PNS bisa jadi pahlawan keluarga," tutupnya. (rizal/tri)