Pedagang Gorengan Ini Pilih Beli Tempe Mahal daripada Ditinggal Pelanggan

Senin 04 Jan 2021, 06:10 WIB
Pedagang tempe di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, memilih tutup. (ifand)

Pedagang tempe di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, memilih tutup. (ifand)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hilangnya produk tempe dan tahu dari pasaran akibat aksi mogok, membuat bingung ibu-ibu maupun para pedagang makanan siap saji. Mereka pun berharap aksi itu tak berlangsung lama dan bahkan mereka juga siap membeli kebutuhan pangan itu dengan harga tinggi. 

Seperti yang disampaikan Nurohatun (53), pembeli yang mengaku siap membeli tempe dan tahu dengan harga tinggi. Pasalnya, tempe dan tahu merupakan makanan pokok yang harus dihidangkan untuk warga Indonesia.

"Tempe dan tahu itu makanan wajib, makanya kalau dijual mahal juga pasti dibeli," katanya, Minggu (03/01/2021).

Baca juga: Imbas Harga Kedelai Mahal, Tahu dan Tempe di Pasar Pondok Bambu Mengalami Kelangkaan

Menurut wanita yang memiliki rumah makan ini, dengan tak ada tempe dan tahu membuat bingung dirinya ketika ditanya pelanggannya. Pasalnya, tempe dan tahu telah hilang selama tiga hari belakangan ini.

"Makanya saya berharap tempe sama tahu ada lagi, makanan di warung saya kayak sepi karena nggak ada keduanya," ujar Nurohatun.

Warga Kramat Jati ini melanjutkan, karena sudah tiga hari menghilang, ia pun mengganti menu makanan yang disajikan. Saat ini ia mencoba membeli kentang untuk dijadikan perkedel sebagai lauk.

"Cuma kayak hambar aja karena nggak ada tempe sama tahu. Jadi kayak kurang seru gitu," ungkapnya.

Baca juga: Tempe Menghilang, Pedagang Warteg Kelimpungan: Tak Ada Lagi Makanan Pelengkap Sehari-hari

Hal yang sama juga disampaikan Windy (41), pembeli lainnya yang mengaku kesulitan karena tak ada tempe dan tahu. Pasalnya, ia yang juga memiliki usaha dagang gorengan kehilangan dua jenis makanan.

"Pada nanyain semua, cuma saya bilang aja lagi mogok makanya nggak ada tempe sama tahu," ujarnya.

Berita Terkait

News Update