Meski Harga Naik, Penjualan Tempe dan Tahu Tetap Laris di Pasaran

Senin 04 Jan 2021, 14:40 WIB
Darsih pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar. (toga)

Darsih pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar. (toga)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar, Kota Tangerang kembali berjualan setelah tutup dari hari Jumat, 1 Januari 2021 hingga Minggu, 3 Januari 2021 akibat pengrajin tempe dan tahu melakukan mogok produksi.

Darsih (53), seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar, Kota Tangerang mengaku selama tiga hari dirinya tidak berdagang lantaran para pengrajin tahu dan tempe mogok.

Darsih menuturkan hari ini tempe dan tahu mulai ada dipasaran karena para pengrajin tahu dan tempe sepakat menaikan harga jual lantaran kacang kedelai yang menjadi bahan bakunya naik dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 perkilogram.

"Kalau tempe yang 8 ons harganya Rp12.000 dari sebelumnya Rp8.000. Yang 1,1 kilogram sekarang Rp15.000, biasanya, Rp12.000," ujar Darsih, Senin (4/1/2020).

Baca juga: Harga Tempe Naik Mulai Senin 4 Januari 2021 Gegara Mogok Produksi Tak Digubris

Darsih menuturkan saat berdagang kembali, dirinya sempat ragu dagangannya akan habis terjual. Hal tersebut disebabkan karena harga jual tahu dan tempe naik cukup drastis sehingga membuat dirinya tidak menyetok banyak dari produsen.

"Takut engga laku, jadi bakul (belinya) sedikit cuma 50 tempe. 30 (tempe) yang 1,1 kilogram, dan 20 (tempe) yang 8 ons," katanya.

Darsih mengungkapkan ketakutan akan sepinya pembeli itu tak terbukti. hal tersebut terlihat saat baru berjualan, sudah banyak pembeli yang mencari tahu dan tempe.

"Banyak yang beli alhamdulillah. Sebenarnya ada pembeli yang balik pas tau harganya naik. Tapi, lebih banyak lagi pembeli yang emang beli tahu tempe yang saya jual ini," katanya. (toga/tha)

Berita Terkait

Harga Naik, Rakyat Tercekik

Kamis 20 Jan 2022, 12:46 WIB
undefined
News Update